Kabar Jember
2.071 Unit Rumah Bersubsidi MBR Terbangun di Jember
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember bersama panitia pengadaan rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR)
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, JEMBER - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember bersama panitia pengadaan rumah bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) merealisasikan program 2002 unit rumah bersubsidi untuk MBR tahun 2018. Penutupan program tersebut dilakukan di sebuah rumah makan di Jember, Jumat (30/11/2018) sore.
Bahkan rumah yang dibeli masyarakat dan akan dibangun sampai Desember 2018 nanti mencapai 2.071 unit rumah, alias lebih dari target 2.002 unit rumah.
"Ini namanya susuk (kembalian), targetnya 2002 unit rumah namun malah dapat 2.071 unit rumah yang terealisasi sampai akhir tahun. Ini bukti nyata sinergitas semua pihak. Karenanya saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak, kepada panitia, BPN (Badan Pertanahan Nasional), BTN (Bank Tabungan Negara), juga semua pihak yang telah membantu hingga target 2.002 unit rumah ini bisa direalisasikan," kata Bupati Jember Faida dalam pidatonya.
Menurutnya, Pemkab Jember memberikan beberapa fasilitas antara lain kemudahan perizinan juga penggratisan sejumlah biaya seperti biaya Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
Kepada para pembeli rumah bersubsidi, Faida mengajak mereka menjaga kawasan permukiman yang mereka tempati. "Jaga lingkungannya, kelola sampahnya, semoga air tidak macet dan listrik tidak byar-pet. Jadikan lingkungan hijau, dan saling menjaga keamanan. Jadikan perumahan sebagai perumahan ramah anak," tegas Faida.
Ia menegaskan, program '2002 unit rumah bersubsidi untuk MBR' sekaligus untuk menunjang terwujudnya program sejuta rumah oleh pemerintah pusat. Faida yang mengutip pesan Presiden Joko Widodo mengatakan hunian merupakan hak dasar rakyat. Rakyat, kata Faida, wajib mendapatkan rumah dan lingkungan yang sehat.
"Karena rumah bisa membentuk watak dan karakter seseorang, serta menunjang peningkatan taraf hidup. Karenanya negara wajib memberikan fasilitas supaya rakyat mampu memiliki hunian," tegas Faida.
Program 2002 unit rumah bersubsidi untuk MBR ini merupakan lanjutan dari program tahun 2017. Tahun 2017 lalu, terdapat 1.001 unit rumah bersubsidi untuk MBR dibangun di Jember.
"Tahun ini ada 2.002 unit rumah, dan terealisasi 2.071 unit rumah. Program ini merupakan inisiasi dari Pemkab Jember, khususnya Bupati Jember. Pembangunan rumah ini dilakukan oleh 40 developer di 52 unit proyek perumahan di Jember," kata Ketua Panitia Pengadaan Program 2002 Unit Rumah Bersubsidi untuk MBR di Jember, Didik Bangun Restuaji.
Didik yang juga Kepala BPN Jember mengaku sempat ketar-ketir jika program tersebut tidak bisa terwujud. Sebab ada perubahan regulasi di tengah perjalanan program. Regulasi itu antara lain terkait teknis bangunan, juga syarat dari pemerintah supaya membangun rumah yang tahan gempa.
Dari proyek tersebut, terdapat duit sebesar Rp 224 miliar yang terserap. Jumlah sebesar itu terdiri atas uang masyarakat Jember dalam bentuk uang muka, uang bantuan perbankan, juga dana dari APBN.
Didik menegaskan proyek pembangunan 2.002 unit rumah bersubsidi itu membuat iklim investasi di Jember makin kondusif. "Juga berdampak kepada serapan tenaga kerja. Karena untuk tipe 36 saja membutuhkan 4-5 orang pekerja. Jadi sudah berapa tenaga kerja asal Jember yang terserap. Belum lagi bahan baku yang dibeli dari Jember, seperti tanah dan pasir dari Pakusari, semen dari Puger, bata tanah merah dari Sukowono, triplek dari Bangsalsari dan beberapa bahan baku lain yang dibeli dari dalam Jember sendiri," lanjut Didik.
Tahun depan program penyediaan unit rumah bersubsidi MBR itu akan dilakukan kembali untuk 3.003 unit rumah.