Kesehatan
Penjelasan Ahli Gizi Soal Mi Instan, Mulai Makan Bareng Nasi sampai Konsumsi Air Rebusan Mi Instan
Penjelasan ahli gizi Graha Amerta RSUD Dr Soetomo Surabaya, Eko Dwi Martini soal mi instan.
Laporan wartawan TribunJatim.com, Christine Ayu Nurchayanti
SURYAMALANG.COM, SURABAYA – Tak ada masalah bila Anda makan mi instan bareng nasi.
Namun, harus diperhatikan takaran karbohidrat yang dibutuhkan tubuh.
Ahli gizi Graha Amerta RSUD Dr Soetomo Surabaya, Eko Dwi Martini mengatakan nasi dan mi instan sama-sama berkarbohidrat.
“Karbohidrat bertemu karbohidrat boleh selama tidak belebihi takaran,” tutur Eko Dwi Martini, Rabu (9/1/2019).
“Misalnya makan mi goreng instan satu bungkus lalu ditambah nasi sepuluh sendok.”
“Jika ditotal berarti setara 30 sendok nasi,” lanjutnya.
Padahal kebutuhannya hanya 15 sendok.
“Berarti kan kelebihan,” jelasnya.
“Jadi bukan dilarang. Tapi, sebaiknya dihindari. Yang seimbang adalah 60-70 persen dari total kalori adalah karbohidrat. Protein 12-15 persen. Lemak 20-30 persen,” ungkap Eko Dwi Martini.
Bolehkah mengonsumsi air rebusan mi instan?
Muncul anggapan di masyarakat bahwa lapisan terluar mi instan mengandung lilin yang berbahaya bagi tubuh.
“Itu yang salah kaprah. Lilin yang digunakan pada mi adalah lilin makanan yang tidak berbahaya bagi tubuh,” jelas Eko Dwi Martini.
Menurutnya, membuang air rebusan mi instan malah dapat menghilangkan vitamin B.
“Pada mi instan, ada vitamin B yang berada di lapisan luar,” jelasnya.
“Kalau membuat mi terus airnya dibuang airnya, vitamin B-nya juga hilang,” lanjut Eko Dwi Martini.
Padahal vitamin B juga bermanfaat bagi tubuh.