Risiko Diabetes di Usia Muda Bisa Dipicu Oleh Minuman Manis Hingga Pola Tidur yang Buruk
Selain itu, dr Dimas Aryo Pamungkas menyoroti tren konsumsi minuman manis yang meningkat drastis di kalangan remaja.
Penulis: sulvi sofiana | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Penyakit diabetes kini tak lagi hanya menyerang usia lanjut. Kepala Program Studi Pendidikan Profesi Dokter Fakultas Kedokteran (FK) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, dr Dimas Aryo Pamungkas Sp PD, mengungkapkan kekhawatiran terhadap meningkatnya kasus diabetes tipe dua di kalangan anak muda.
“Dalam lima tahun terakhir, kelompok usia muda di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menyumbang sekitar 12 persen kasus diabetes tipe dua,” ujar dr Dimas dalam Medtalk FK Untag Surabaya, Jumat (2/5/2025).
Ia menyebutkan sejumlah gejala awal yang patut diwaspadai, seperti tubuh cepat lelah tanpa aktivitas berat, sering buang air kecil di malam hari, berat badan turun tanpa sebab yang jelas, hingga luka yang sulit sembuh.
Selain itu, dr Dimas Aryo Pamungkas menyoroti tren konsumsi minuman manis yang meningkat drastis di kalangan remaja.
“Anak muda usia 17–20 tahun mengalami peningkatan konsumsi minuman manis sebesar 20 persen dari tahun 2018 hingga 2023."
"Padahal, satu porsi teh kekinian atau kopi susu bisa mengandung 60 hingga 80 gram gula, jauh di atas batas konsumsi harian yang direkomendasikan, yakni 50 gram,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa diabetes di usia muda berisiko menimbulkan komplikasi serius lebih awal.
“Komplikasi seperti gangguan jantung dan ginjal bisa muncul 10 hingga 15 tahun lebih cepat dibandingkan penderita yang terkena diabetes saat dewasa,” tegasnya.
Gaya hidup sehat, menurut dr. Dimas, menjadi langkah pencegahan yang krusial. Ia menyarankan pola makan teratur, olahraga minimal 150 menit per minggu, dan tidur yang cukup.
“Tidur kurang dari enam jam per hari, bisa meningkatkan risiko diabetes hingga 30 persen. Sayangnya, banyak mahasiswa yang mengorbankan tidur demi aktivitas sosial atau pekerjaan,” tambahnya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menceritakan pengalaman menangani pasien muda berusia 22 tahun yang datang dengan kadar gula darah mencapai 500 mg/dL.
“Pasien mengalami komplikasi akut akibat peningkatan keasaman darah. Sayangnya, nyawanya tidak tertolong. Ini menjadi bukti bahwa diabetes pada usia muda bisa sangat mematikan,” ungkapnya.
Melalui Medtalk ini, FK Untag Surabaya berharap generasi muda semakin sadar akan pentingnya menjaga kesehatan sejak dini.
“Diabetes itu seperti jebakan manis. Kita merasa sehat, tapi diam-diam organ-organ mulai rusak. Pencegahan adalah kunci, seperti mengatur pola makan, rajin bergerak, dan jaga keseimbangan hidup,” pungkas dr Dimas.
Universitas 17 Agustus (Untag)
Untag Surabaya
Dimas Aryo Pamungkas
penyakit diabetes
SURYAMALANG.COM
BREAKING NEWS - Cagar Budaya Gedung Negara Grahadi Surabaya Dibakar Massa |
![]() |
---|
Arema FC Belum Terkalahkan, Ini Komentar Marcos Santos Seusai Imbang 0-0 di Markas Persijap Jepara |
![]() |
---|
Massa Kuasai DPRD Kabupaten Kediri, Menjarah Barang Berharga Lalu Membakar Gedungnya |
![]() |
---|
Dengarkan Aspirasi Hingga Bagikan Sembako, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Bersatu dan Berbenah |
![]() |
---|
Ratusan Mahasiswa Gelar Demo di Polres Malang, Diakhiri Doa Bersama untuk Affan Kurniawan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.