Suka Duka Guru yang Lolos Tes CPNS di Kota Malang

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Wajah Indah Susanti terlihat sumringah setelah ia beranjak dari kursi tempat pemberkasan di kantor Badan Kepagawai Daerah (BKD) Kota Malang. Saat dihadang wartawan yang ingin mewawancarainya, wajahnya terlihat tegang dan saat itu pula tenggorokannya terdesak.

Ia pun batuk-batuk dan meminta izin untuk minum sejenak. Sebuah botol berisi air putih dari dalam tas dikeluarkannya. Lalu diteguknya sedikit air untuk meredakan batuknya.

Kemudian Indah melayani wawancara oleh wartawan. Ia bercerita baru saja melakukan pemberkasan sebagai seorang calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang telah lulus seleksi.

“Saya dari formasi guru umum. Berkas yang dibutuhkan seperti surat lamaran kerja, ijazah, transkrip, daftar riwayat hidup, SKCK, Kesehatan jasmani dan rohani, surat keterangan bebas dari Napza. Lalu ada surat pernyataan pengabdian, akta mengajar dan saya tambahi SK menngajar,” jelasnya.

Indah merasa senang. Pasalnya, ia berhasil lulus tes CPNS. Ini merupakan kali kedua ia mengikuti tes CPNS. Sebelumnya ia pernah tes CPNS pada 2010.

Di sisi lain, Indah juga mengaku sedih karena harus berpisah dengan para guru dan murid tempat ia mengajar dahulu, yakni di SD Percobaan 1. Pasalnya, Indah akan menjadi guru BK di SMP N 1 Malang.

“Sedih juga harus meninggalkan murid-murid dan guru di SD Percobaan 1,” ujarnya.

Menurut Indah, ujian CPNS pada 2018 lebih baik dari 2010 lalu. Pada 2010, ia tidak bisa mengetahui nilainya sendiri karena ujiannya masih manual.

“Kalau sekarang sudah pakai teknologi canggih sehingga nilai bisa langsung keluar,” jelas perempuan 31 tahun asal Kelurahan Buring itu.

Selain Indah, ada 278 orang calon pegawai negeri sipil yang lolos seleksi melakukan pemberkasan di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemkot Malang, Kamis (10/1/2019). Mereka menyerahkan sejumlah berkas kepada BKD sebagai bahan untuk dilaporkan ke Badan Kepegawaian Negara (BKN).

Kepala BKD Kota Malang Anita Sukmawati menjelaskan, para CPNS menyerahkan berkas seperti daftar riwayat hidup, ijazah, keterangan bebas narkoba, keterangan sehat jasmani dan rohani.

“Ya, yang dibawa sesuai dengan PP No 11/2017 Tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil,” ujar Anita.

Setelah pemberkasan itu selesai, selanjutnya dikirim ke BKN. Setelah itu BKN mengeluarkan nomor induk pegawai. Saat ini paa CPNS masih belum bisa bekerja karena belum memiliki nomor induk pegawai.

“Nanti kalau sudah memiliki nomor induk, mereka baru bekerja,” jelas Anita.

BKD Kota Malang akan segera mengirim berkas ke BKN dalam waktu dekat ini. Pemkot Malang sebetulnya membutuhkan 282 orang dari formasi yang tersedia. Namun yang terpenuhi sebanyak 279 orang.