Kabar Kediri

Mbah Pinjal, Warga Miskin Hidup Sebatangkara Yang Selalu Luput Dari Bantuan Pemerintah Di Kediri

Kondisinya yang sakit-sakitan akibat terkena sakit stroke, Mbah Pinjal belum pernah mendapatkan bantuan dan penjaminan sosial dari pemerintah.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Achmad Amru Muiz
suryamalang.com/Didik Mashudi
Mbah Pinjal saat mendapatkan santunan dari para relawan yang mengunjungi rumahnya di Kediri. 

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Mbah Pinjal (70) warga Dusun Kajar, Desa Kalipang, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri hidupnya sebatang kara. Untuk kebutuhan setiap hari Mbah Pinjal sangat tergantung kepada uluran tangan para tetangganya.

Namun ironisnya dengan kondisinya yang sakit-sakitan akibat terkena sakit stroke, Mbah Pinjal belum pernah mendapatkan bantuan dan penjaminan sosial dari pemerintah.

Mbah Pinjal karena tidak punya KTP dan KK, juga tidak mendapatkan penjaminan sosial seperti Kartu Sehat, Jamkesmas maupun Jamkesda dan beras sejahtera (rastra).

"KTP dan KK baru diurus oleh perangkat desa. Sehingga sampai sekarang belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah," ungkap Zaenal, tetangga Mbah Pinjal kepada tribunjatin, Senin (4/2/2019).

Sementara dalam keseharian Mbah Pinjal yang rumahnya menumpang di rumah Mbah Slamet. Setiap hari Mbah Slamet yang merawatnya dan menyiapkan makanan.

Apalagi setelah terkena stroke, Mbah Pinjal tidak mampu lagi berjalan. Perempuan sebatangkara ini baru dapat berjalan kalau ada yang menuntunnya.

"Kondisinya orangnya sangat memprihatinkan. Tetangganya bergiliran yang mengirimkan makanan untuk Mbah Pinjal," jelasnya.

Zaenal bersyukur perangkat desa sudah mulai memberikan perhatian dengan mengurus data kependudukannya. Diharapkan Mbah Pinjal segera mendapatkan bantuan sosial termasuk mendapat kartu sehat atau Jamkesmas.

Meski dalam kondisi sakit, Mbah Pinjal belum pernah diperiksakan ke dokter.
Kondisi ruangan tempat Mbah Pinjal tinggal juga sangat memprihatinkan. Tinggal dalam petak ruangan ukuran 3 x 3 meter dengan kondisi yang menumpang di tembok rumah Mbah Slamet.

Ranjang tempatnya tidur juga sudah sangat kumal. Hanya bantal baru pemberian relawan yang terlihat masih baru. Di dalam ruangan berdiding tembok belum diplester, terdapak tumpukan kardus berisi barang-barang milik Mbah Pinjal.

Sementaar Arif, salah seorang relawan yang mengunjungi Mbah Pinjal berharap aparat dan instansi yang terkait segera responsif memberikan bantuan dan menguruskan penjaminan sosialnya.

"Mbah Pinjal sangat layak mendapatkan semua bantuan dan penjaminan sosial dari pemerintah. Namun selama ini belum pernah menerima bantuan," jelasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved