Kabar Sumatera Selatan
Detik-detik Bidan di Ogan Ilir Sumatera Diperkosa 5 Orang, Terjadi saat Ditinggal Suaminya Kerja
Detik-detik Bidan Y diperkosa lima orang di Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Terjadi saat Ditinggal Suaminya Kerja
SURYAMALANG.COM, OGAN ILIR - Nasib nahas menimpa bidan berinisial Y yang berusia 27 tahun. Bidan Y diperkosa lima orang di Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Peristiwa kelam ini tidak sepantasnya dialami oleh Bidan Y. Pasalnya, Bidan Y dikenal sebagai perempuan yang baik dan suka menolong sesama.
Fakta bahwa Bidan Y adalah perempuan berhati baik diungkapkan oleh tetanggannya.
Menurut pengakuan tetangganya, Bidan Y rela bekerja selama 24 jam demi memberikan pelayanan kesehatan kepada siapa saja yang membutuhkan bantuannya.
Seorang warga yang bernama Sila, yang membuka warung dekat Puskesmas tempat Bidan Y bekerja mengatakan, Bidan Y sering keluar malam-malam untuk mengobati warga yang sakit.
“Ada warga demam dia datangi ke rumah. Mau sekali dia,” terang Sila, Rabu (20/2/2019).
Bidan Y yang menjadi korban pemerkosaan oleh lima orang pelaku saat ini masih menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (21/2/2019).
Kasubbid Yanmed Dokpol Rumah Sakit Bhayangkara Palembang Dr Yunita mengatakan, Bidan Y masih kerap dibayang-bayangi kejadian pemerkosaan yang dialami korban.
Konsultasi dengan psikiater pun saat ini masih terus dilakukan untuk mengurangi trauma yang menimpa Bidan Y.

"Tadi konsul ke psikiater, mengurangi trauma secara psikis, saat ini dikeluhkan masih rasa ada takut terhadap malam. Menjelang malam sudah takut, takut memejamkan mata dan teringat kejadian itu waktu hendak tidur, dinyatakan reaksi stres akut," kata Dr Yunita saat, ditemui Kompas.com di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, Palembang, Kamis (21/2/2019).
Meski begitu kondisi korban dinilai mulai membaik dibandingkan pada hari pertama.
Pada hari pertama menjalani perawatan, korban masih mengalami trauma berat dan enggan untuk bercerita.
Korban selalu menangis dan susah untuk dilakukan konsultasi.
Setelah hari kedua, kondisi mulai membaik dan korban akhirnya bisa berkomunikasi dengan para psikiater.
"Hari ini kondisi pasien secara fisik dilihat dokter, ada pendarahan di mata, tapi fungsi matanya masih baik.