Kabar Jember
Siasat Licik Dukun Cabul di Jember Meniduri Banyak Gadis Hingga Ada yang Hamil, Jurus Enteng Jodoh
Siasat Licik Dukun Cabul di Jember Meniduri Banyak Gadis Hingga Ada yang Hamil, Jurus Enteng Jodoh
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, JEMBER - Siasat licik dukun cabul di Jember bisa meniduri banyak gadis hingga ada yang hamil. Sang dukun cabul gunakan jurus enteng jodoh untuk memperdayai para korban.
Polisi menangkap seorang dukun cabul asal Desa Curahnongko, Kecamatan Tempurejo, Jember karena memperkosa Gadis ABG berusia 15 tahun.
Lelaki yang mengaku dukun itu berinisial G (60), sehari-hari bekerja sebagai tukang sadap getah karet di perkebunan desa setempat.
Dari penyelidikan awal polisi, G diduga tidak hanya memperkosa, namun juga mencabuli anak remaja lain.
• Kepala Suami Masuk dan Terjebak dalam Organ Intim Istrinya Usai Bercinta dengan Posisi Ekstrem
• Barbie Kumalasari Bilang Alat Kelamin Lucinta Luna Menyerupai Perempuan, Sebut Setahun Rasakan Sakit
• Duo Semangka Hampir Diperkosa di Malang dan Dijual Rp 500 Ribu : Saat Bangun Aku & Cowok Sudah Bugil
• Rayuan & Modus Dukun Cabul di Jember Bikin Jengkel, Bisa Meniduri Banyak Gadis Hingga Ada yang Hamil
Dari informasi yang dihimpun SURYAMALANG.COM, ada satu remaja yang diperkosa, dan tiga lainnya dicabuli.
Kepada para korbannya, G mengancam dengan kedok ilmu dukunnya.
Dia mengancam para korban tidak akan bisa mendapatkan jodoh juga rezekinya tidak lancar.
Satu remaja yang diperkosa G kini hamil enam bulan.
Kapolsek Tempurejo AKP Suhartanto menuturkan, pemerkosaan yang dilakukan oleh G dimulai pada bulan September 2018 lalu.
"Pelaku mengancam korban, anah di bawah umur ini. Korban diancam jika dia tidak mau melayani keinginan pelaku, maka tidak akan mendapatkan jodoh," kata Suhartanto, Selasa (2/4/2019).

Cerita bermula dari kedatangan G ke rumah nenek remaja tersebut.
G menawari remaja yang duduk di bangku kelas 3 SMP itu, apakah dia ingin mendapatkan jodoh selepas lulus SMP.
Jika remaja itu ingin segera mendapatkan jodoh, maka dia bisa mendatangi rumah G untuk mengikuti ritual.
Saat berada di rumah G itulah, G menyuruh anak perempuan itu membuka bajunya.
Anak perempuan itu menolaknya. Namun G memaksa dan mengancam. G kemudian memperkosa anak perempuan itu.