Magetan

Temuan Baru Keracunan MBG di Magetan Bukan dari Makanan, Pemkab Menduga Berasal dari Alat Masak

PJ Sekda Kabupaten Magetan Muchtar Wahid menerangkan, hasil pengujian laboratorium terhadap sampel makanan, menunjukkan tidak ada kandungan bakteri.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/ISTIMEWA
MENU MBG - Penampakan menu MBG setelah dikonsumsi siswa siswi SDN 2 Kediren hingga mengalami keluhan mual, muntah, pusing, Jumat (17/10/2025). Hasil uji lab terhadap sampel makanan menunjukkan tidak ada kandungan bakteri berbahaya. Diduga penyebab keracunan berasal dari alat alat pengolahan makanan tidak higienis 

Ringkasan Berita:
  • Keracunan menu MBG di siswa siswi SDN 2 Kediren Magetan ternyata bukan dari makanan
  • Hasil tes laboratorium menyebutkan tidak ada kandungan bakteri dari sampel makanan
  • Diduga sumber keracunan berasal dari alat alat masak yang digunakan dalam proses pengolahan, kurang higienis hingga terkontaminasi 

 

SURYAMALANG.COM, MAGETAN  - Temuan baru terkait keracunan dalam program Makan Bergizi gratis (MBG) terungkap di Magetan.

Temuan baru itu berupa tidak ditemukannya kandungan bakteri dalam menu MBG yang diduga membuat belasan siswa di SDN 2 Kediren, Kecamatan Lembeyan, mengalami keracunan.

Padahal peristiwa keracunan diduga akibat menyantap menu MBG benar terjadi ,Jumat siang (17/10/2025).

Baca juga: Belasan Murid di Magetan Mengalami Sakit Perut dan Mual, Diduga Keracunan Usai Menyantap Menu MBG

Temuan itu diungkap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan pasca insiden .

PJ Sekda Kabupaten Magetan Muchtar Wahid menerangkan, hasil pengujian laboratorium terhadap sampel makanan, menunjukkan tidak ada kandungan bakteri.

Diketahui sebanyak 12 murid menyantap menu yang terdiri dari telur, kacang, buah dan nasi goreng.

Mereka mengeluhkan sakit perut, pusing, mual, muntah dan dilarikan ke puskesmas.

Para murid yang sempat mendapatkan penanganan kesehatan, diperbolehkan pulang oleh petugas medis.

Namun demikian, pihaknya menduga, sumber keracunan berasal dari alat alat masak yang digunakan dalam proses pengolahan, kurang higienis hingga terkontaminasi.

“Kami imbau agar bisa menjaga alat-alat masak. Ini menjadi antisipasi kami agar ke depan tidak terulang kejadian serupa,” jelasnya.

Dirinya merekomendasikan penggunaan alat masak harus sesuai standar SNI. Serta tidak lupa memperhatikan kebersihan sekitar.

“Sampai sekarang MBG tetap berjalan.. Artinya aktivitas SPPG tidak berhenti, cuma disarankan untuk lebih meningkatkan mutu higienis pengolahan makanan,” ujarnya.

Di satu sisi kejadian tersebut sudah dilaporkan ke pemerintah pusat, sebagai bentuk tindak lanjut resmi atas dugaan keracunan pangan di Kabupaten Magetan.

“Kalau bakteri yang dianalisis ternyata tidak ada. Tapi yang direkomendasikan adalah menjaga alat-alat masak agar sesuai dengan standarnya. Itu pengawasan MBG yang kami lakukan dari satgas,” pungkasnya.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved