Mikrolet Malang Mogok

Sopir Mikrolet: Bus Sekolah Angkut Siswa Pelanggan Kami

"Biasanya setiap pagi, mikrolet saya penuh anak sekolah. Sekarang hanya ngangkut dua sampai tiga siswa,"

Editor: Adi Sasono
surya/samsul hadi
Para sopir mikrolet meninggalkan kendaraannya lalu berkumpul di depan Balai Kota Malang, Kamis (22/1/2015). 

SURYA Malang, KLOJEN - Sopir mikrolet jalur Madyopuro-Mulyorejo, Handoko Waluyo mengatakan bus sekolah mulai beroperasi di wilayah Madyopuro beberapa hari ini.

Pengoperasian bus sekolah itu membuat penghasilan Handoko turun, karena ia mengandalkan penumpang anak sekolah.

"Biasanya setiap pagi, mikrolet saya penuh anak sekolah. Sekarang hanya ngangkut dua sampai tiga siswa," kata Handoko, ditemui SuryaMalang.com di depan Balai Kota Malang, Kamis (22/1/2015).

Tak hanya Handoko, sopir mikrolet lain juga mengandalkan penghasilannya dari mengangkut siswa.

"Biasanya, rata-rata pendapatan bersih saya per hari Rp 80.000. Itu sudah dipotong setoran Rp 100.000 dan bensin Rp 100.000. Sekarang dapat Rp 40.000 sangat sulit. Kadang-kadang uang setoran kurang, kalau bos-nya baik bisa ngutang dulu," ujar bapak dua anak asal Kebonagung, itu.

Sopir lain, Subene mengatakan pendapatan para sopir mikrolet berkurang sekitar 75 persen setelah ada bus sekolah.

Sekarang, sopir mikrolet yang jalan setengah hari penghasilannya hanya Rp 15.000 sampai Rp 25.000.

"Kami hanya mengandalkan penumpang siswa berangkat sekolah dan pulang dari sekolah. Sekarang para siswa sudah diangkut bus sekolah," katanya. (samsul hadi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved