Ajaran ISIS Masuk Sekolah

Dicurigai Kelompok Islam Radikal Terlibat Menyusun Buku Agama Berbau ISIS

Aan sejak lama mencurigai ajaran Islam radikal disemai melalui institus pendidikan formal, dari tingkat dasar hingga atas di Jombang.

Editor: musahadah

SURYAMALANG.COM, JOMBANG - Kontroversi atas beredarnya buku Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas XI SMA di Jombang yang di dalamnya terdapat pemikiran radikal ala ISIS (Islamic State of Iraq/Syam) terus bergulir.

ISNU (Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama) Jombang meminta agar buku tersebut segera ditarik dari sekolah. Jika tidak, ISNU khawatir hal itu bisa menumbuhkan sikap intoleransi pada generasi muda.

"Ini sangat berbahaya bagi generasi muda. Karena dalam buku PAI itu menyebutkan boleh membunuh orang yang berbeda keyakinan," ujar M Zainuddin, Kordinator Departemen Pendidikan dan SDM, ISNU Jombang.

Bukan itu saja. ISNU juga meminta pemerintah bersikap tegas dengan memanggil penyusun buku PAI tersebut, yakni tim penyusun dari Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).

"Saya curiga ada kelompok garis keras yang menyusup di lembaga formal. Karena itu, tim penyusun buku harus diusut," ujar praktisi pendidikan nonformal ini.

Hal senada dilontarkan Koordinator Jaringan Gusdurian Jatim, Aan Anshori. Aan mengaku sejak lama mencurigai ajaran Islam radikal disemai melalui institus pendidikan formal, dari tingkat dasar hingga atas di Jombang.

“Temuan buku ajar Agama dan Budi Pekerti Kelas XI jelas mengonfirmasi hal tersebut. Publik tentu bertanya, budi pekerti macam apa yang hendak dibangun oleh guru2 agama dengan mengajari siswanya kebolehan membunuh orang berbeda keyakinan (musyrik)?” tanya Aan.

Secara kontemporer, sambung Aan, ajaran bunuh-membunuh dalam konteks ini telah dipraktikkan secara sukses oleh ISIS. “Mengajarkan buku itu, secara tidak langsung menjadikan anak didik SMA di Jombang sebagai kader ISIS!” tandas Aan.

Aan juga menuntut buku tersebut ditarik dan kemudian direvisi sesuai dengan nilai-nilai luhur Islam rahmatan lil alamin yang bersendikan Pancasila dan UUD 1945.

“Saya juga mendesak aparat keamanan meminta keterangan kepada tim penulis buku tersebut, serta MGMP Mapel Agama. Ini penting untuk memperjelas apakah mereka menjadi bagian dari ISIS,” cetus Aan.

Diberitakan, buku PAI kelas XI SMA yang berisi ajaran berbau radikalisme ala Islamic State of Iraqy/Syam (ISIS) beredar di sejumlah sekolah di Jombang. Menyusupnya materi radikal itu tak ayal membuat resah para guru agama serta orang tua murid.

Pada halaman 78 buku tersebut disebutkan, jika orang menyembah selain Allah atau non-muslim, itu boleh dibunuh. Ajaran itu tidak jauh beda dengan yang dipegang oleh jaringan ISIS.

Buku tersebut salah satunya ditemukan di SMA Negeri 1 Jombang. Sekolah tersebut menerima buku PAI kelas XI pekan lalu. Buku tersebut diterbitkan oleh MGMP.(sutono)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved