Batu
Siswi Bertato di Betis Sedang Tidur di Gazebo Dirazia Satpol PP
anggota Satpol PP juga menyergap seorang perempuan sedang tidur di sebuah gazebo. Dia diduga akan menjajakan diri.
SURYAMALANG.COM, BATU - Anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Batu, Batu merazia siswa sekolah yang bolos saat jam sekolah berlangsung, Senin (6/4/2015).
Para siswa itu berasal dari tiga sekolah, yakni, tujuh siswa SMK Maarif Kota Batu, sembilan siswa SMK Wiyata Bakti Lawang, Kabupaten Malang, serta lima siswa SMPN 1 Karangploso, Kabupaten Malang.
Siswa SMK Maarif disergap di sebuah warung kopi di kawasan jalan lintas barat, sedangkan siswa dari SMK Wiyata Bakti dan SMPN 1 Karangploso disergap di beberapa warung kopi di kawasan jembatan Kalilanang Desa Pandanrejo.
Di antara siswa SMPN 1 Karangploso, tertangkap sedang pacaran.
Di kawasan jembatan itu, anggota Satpol PP juga menyergap seorang perempuan sedang tidur di sebuah gazebo. Dia diduga akan menjajakan diri. Betis kiri perempuan itu bertato gambar daun waru. Perempuan itu dibawa ke kantor Satpol PP untuk diperiksa.
“Ini razia secara berkala saja, kami laksanakan penertiban umum. Itu rutin saja agar tercipta kondisi kondusif,” jelas Robiq Yunianto, Kasatpol PP Kota Batu.
Para siswa yang kena razia Satpol PP dibawa ke Dinas Pendidikan dan Olah Raga (Dindik Raga).
Sedangkan siswa dari Kabupaten Malang dipulangkan setelah dikoordinasikan dengan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Malang.
Mengetahui para siswa asal Kota Batu kena razia, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dindik Raga Kota Batu, Chairil Fajar Rofi minta mereka membuat surat pernyataan tidak mengulangi lagi.
“Surat pernyataan tersebut akan kami diberikan ke sekolah dan orang tuanya supaya tahu,” katanya.
Seorang siswa SMK Maarif mengaku, bolos sekolah karena datang terlambat ke sekolah. Karena takut aturan sekolah yang ketat, dia bersama teman-temannya memilihi bolos dan nongkrong di warung kopi.
Sedangkan para siswa SMK Wiyata Bakti dan siswa SMPN 1 Karangploso mengaku tidak bolos sekolah, melainkan pulang sekolah lebih awal karena ada ujian, setelah itu, mereka nongrkong di warung kopi.
(Iksan Fauzi)