Kediri

Marak Penutupan, Makin Susah Cari Panti Pijat di Kediri

Panti pijat yang harus ditutup ini terutama yang ditengarai membuka praktik pelayanan mesum. Mereka berlindung di balik papan nama panti pijat....

Editor: musahadah
surya/didik mashudi
Petugas Satpol PP Kota Kediri mencopot papan nama salah satu panti pijat yang tidak memiliki izin. 

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Pemkot Kediri terus menertibkan usaha panti pijat yang ada di wilayahnya.

Hingga kemarin telah ada 15 panti pijat yang ditutup Satpol PP dan Kantor Badan Penanaman Modal (BPM) Kota Kediri.

Penutupan itu dilakukan karena hingga kemarin, mereka belum memiliki izin prinsip dan Surat Tanda Pengobatan Tradisional (STPT) yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan.

Langkah penutupan itu berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No 8/2014, tentang Usaha panti pijat.

(Baca juga : Marak, Panti Pijat dan Spa di Kediri Layani Paket Mesum)

Kepala BPM Kota Kediri Triono Ketut mengatakan, saat ini hanya tersisa kurang dari 10 panti pijat yang telah memiliki dan melengkapi periizinan.

"Panti pijat ini tidak termasuk yang ditertibkan,"katanya.

Sementara Kasi Trantib Satpol PP Kota Kediri Nur Khamid mengatakan, sebelum ditutup, pihaknya sudah sering mengeluarkan peringatan.

"Karena peringatan kami tidak digubris sehingga terpaksa kita tutup," katanya.

Sementara Ny IK, salah satu pengelola panti pijat yang ditutup berharap tidak ada tebang pilih dalam penutupan ini.

Masalahnya, ada panti pijat yang belum melengkapi izin tetapi belum ditutup. "Sebenarnya kami mau melengkapi izin, tapi sudah keburu ditutup,"ujarnya.

Sebelumnya Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar telah memerintahkan aparatnya segera menutup semua panti pijat tanpa izin.

Panti pijat yang harus ditutup ini terutama yang ditengarai membuka praktik pelayanan mesum. Mereka berlindung di balik papan nama panti pijat kesehatan. Namun praktiknya, mereka melayani paket mesum.

Tidak saja dipijat, tapi di tempat yang sama itu juga ada pelayanan seks.

Layanan "hand job" dan "petik mangga" sangat akrab di panti pijat layanan plus ini.

“Harus ditutup panti pijat yang begini ini. Kota Kediri sangat terbuka untuk wisata kuliner dan edukatif bukan wisata seks," kata Abu. (didik mashudi)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved