Jendela Dunia
Ini Surat Terbuka ISIS untuk Panitia Kontes Menggambar Nabi Muhammad
Sasaran kami adalah 'babi' bernama Pamela Geller. Dan kami akan menunjukkannya, bahwa kami tak peduli di tanah mana di bersembunyi..
SURYAMALANG.COM, NEW YORK -Organisasi radikal sayap kanan ISIS, sepertinya masih belum menghentikan teror mereka atas terselenggaranya acara pameran kartun Nabi Muhammad di Texas, Amerika Serikat, nan kontroversial.
( Baca : Wanita ini Adakan Kontes Menggambar Nabi Muhammad Berhadiah Rp 130 Juta )
Setelah menyebut bertanggungjawab atas percobaan serangan di acara itu, yang berujung pada tewasnya dua warga AS yang diyakini sebagai relawan ISIS, kini ISIS membuat heboh kepolisian setempat, setelah membuat surat terbuka lewat situs justpaste.it dengan kode Anonymous90.
Dilansir dari New York Daily News, 6 Mei 2015, surat terbuka ini menyuarakan janji ISIS, untuk membunuh Pamela Geller.
Pamela Geller seorang aktivis anti-Islam AS, sebelumnya mencuri perhatian dunia, setelah menjadi pencetus acara kontes meggambar Nabi Muhammad di Texas, AS, dan menyediakan hadiah sekitar Rp 130 juta untuk pemenangnya.
Berikut, sebagian dari surat terbuka ISIS tersebut :
"Serangan ISIS di Amerika hanyalah awal dari usaha kami mendapatkan wilayah kekuasaan di daerah musuh.
Sasaran kami adalah 'babi' bernama Pamela Geller.
Dan kami akan menunjukkannya, bahwa kami tak peduli di tanah mana di bersmebunyi, dan di langit mana dia berlindung, kami akan mengirimkan singa-singa kami untuk membantai dia.
Ini juga akan menjadi peringatan yang sama bagi mereka yang melindungi perempuan ini dan semua sirkus yang dia buat.
Siapa saja yang memfasilitasi tempat untuk kegiatannya, akan menjadi target kami.
Kami telah melihat dari dekat, siapa saja yang datang di acara ini (pameran kartun Nabi Muhammad) dan siapa yang telah menembak saudara-saudara kami.
Kami tahu, saat itu target kami mendapat perlindungan.
Tujuan kami memang hanya untuk memperlihatkan, bagaimana mudahnya kami memberikan nyawa hanya untuk berjuang di jalan Allah.
Kami punya 71 tentara terlatih di 15 negara bagian berbeda, yang siap bergerak kapan saja menunggu komando kami.