Jamaah Umroh Asal Malang Ditangkap

Dikejar Polisi Brunei Darussalam, Anak Rustawi Kabur

Sejak kecil Cipeng diasuh orang lain, yakni, Waidi. Dari keempat anaknya, Cipeng paling terkenal tidak akur denganorangtuanya.

Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Samsul Hadi
Anak Rustawi, Witiani dan Dwi bertemu dengan Danrem 083 Baladhika Jaya, Kolonel Arm Totok Imam Santoso, Jumat (8/5/2015). 

SURYAMALANG.COM, JABUNG – Satu dari empat anak Rustawi Tomo Kabul, jamaah umroh asal Desa/Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Jawa Timur menghilang sejak orangtuanya berangkat umroh.

Anak Rustawi yang sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya, yakni Sutrisno alias Cipeng.

Sutrisno merupakan anak ketiga Rustawi. Sampai sekarang pihak keluarga tidak bisa menghubungi Sutrisno. Ketika ada kabar Rustawai ditangkap Kepolisian Brunei Darussalam karena ditemukan bahan peledak di kopernya, pihak keluarga sudah berusaha menghubungi Sutrisno.

Rustawi memiliki empat anak. Keempat anaknya tinggal berdekatan dengan Rustawi di Desa Jabung. Anak pertama Rustawi perempuan bernama Witiani. Witiani tinggal satu rumah bersama Rustawi. Witiani diketahui menjanda.

Anak kedua Rustawi laki-laki bernama Dwi. Dwi tinggal bersama istri dan anaknya di depan rumah Rustawi. Anak terakhir bernama Roni. Roni sudah menikah dan membuka bengkel sepeda motor yang lokasinya tidak jauh dari rumah Rustawi.

Sedangkan, Sutrisno alias Cipeng merupakan anak ketiga. Cipeng satu-satunya anak Rustawi yang belum menikah. Sejak kecil Cipeng diasuh orang lain, yakni, Waidi, yang masih satu kampung dengan Rustawi. Dari keempat anaknya, Cipeng paling terkenal tidak akur dengan orangtuanya.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, pada 2012, Cipeng pernah mengamuk di rumah Rustawi. Ketika itu, di rumah Rustawi sedang ada pengajian. Jamaah pengajian Rustawi dari Surabaya melakukan kegiatan di rumah Rustawi.

Sejak peritiwa itu, Cipeng tidak pernah datang ke rumah Rustawi. Tetapi, sebelum Rustawi bersama istri Pantes Sastro Prajitno berangkat umroh, Cipeng datang ke rumah Rustawi.

Anak pertama Rustawi, Witiani mengakui kalau adiknya (Cipeng) memang sering bertengkar dengan ayahnya. Cipeng pernah mencuri surat tanah milik ayahnya.

“Setiap adik saya berulah, Abah (Rustawi) langsung melaporkan ke polisi. Dia pernah mencuri surat tanah milik Abah,” kata Witiani saat menerima kunjungan Komandan Korem 083 Baladhika Jaya, Kolonel Arm Totok Imam Santoso, Jumat (8/5/2015).

Witiani menemui Danrem bersama adiknya Dwi. Baik Witiani dan Dwi enggan bercerita banyak soal kasus yang menimpa orangtuanya. Sampai sekarang, ia dan keluarga masih merasa shock dengan kasus yang menimpa orangtuanya.

“Sekarang saya tidak bisa beraktivitas. Keluarga masih shock. Tanya saja ke Danrem, sudah saya ceritakan ke beliau,” ujarnya.

Orangtua angkat Cipeng, Waidi, juga tidak banyak bercerita tengan kondisi Cipeng. Ia mengaku tidak tahu dengan keberadaan Cipeng.

Menurutnya, Cipeng sudah lama tidak main ke rumah Rustawi. Waidi mengasuh Cipeng sejak kecil.

“Dia (Cipeng) sudah lama tidak ke rumah orangtuanya. Saya juga tidak tahu ketika orangtuanya hendak berangkat umroh, dia ke sana apa tidak. Sekarang saya juga tidak tahu keberadaannya (Cipeng),” katanya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved