Batu

Obati Pasien Pakai Jimat dan Ular, Komplotan Dukun Diringkus

Tersangka bersama teman-temanya melepaskan ular yang diberitahukan sebagai penyakit di perut korban.

Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Amru Muiz
Para tersangka penipuan pengobatan alternatif diamankan bersama peralatan pengobatan di Polres Batu, Jumat (8/5/2015) 

SURYAMALANG.COM, BATU - Menjalankan penipuan berpraktik dukun pengobatan, Mbah Sambang alias Mardiono (64), warga Desa Pelem, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan Jawa Timur diamankan Polres Batu.

Selain mbah Sambang, empat orang pembantu praktik penipuan dukun pengobatan ikut diamankan. Mereka Agus Susanto (31), warga Desa Manisrejo, Kecamatan Karangrejo, Kabupaten Magetan, Suharto (43) dan Parjito (43) keduanya warga desa Salakan kecamatan Teras kabupaten Boyolali Jateng, dan Amir Halim (35), Desa Kedungrejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk.

Kasubag Humas Polres Batu, AKP Waluyo menjelaskan, kegiatan pengobatan ala perdukunan tersebut dilakukan secara berpindah-pindah oleh tersangka. Mulai dari wilayah Madiun, Nganjuk, Kediri, hingga ke wilayah Pujon, Kabupaten Malang.

Selain menggunakan serbuk obat yang diyakini sebagai jamu obat linu, tersangka pengobatan juga menggunakan rajah atau jimat penyembuh penyakit.

"Rupanya kegiatan pengobatan ala perdukunan tersebut cukup mendapat perhatian, buktinya setiap menggelar praktik di balai dusun selalu didatangi warga sekitar," kata Waluyo, Jumat (8/5/2015).

Dijelaskan Waluyo, dengan menggunakan serbuk obat pegal linu, akar dan kulit pohon tersebut, tersangka sukses meyakinkan warga untuk berobat.

Awalnya pengobatan yang dilakukan tersangka secara gratis. Namun setelah mendapat obat serbuk tidak kunjung sembuh, dalam waktu seminggu warga yang belum sembuh diminta kembali datang ke tempat praktik tersangka. Pada kedatangan kedua itulah, tersangka diobati dengan cara bekam.

Dan dua hari berikutnya, tersanga dibantu teman-temanya memberitahukan kalau penyakit yang dialami calon korban sebagai penyakit aneh.

Selanjutnya, tersangka mendatangi rumah korban dan kembali melakukan pengobatan dengan memberi obat serbuk kembali disertai rajah yang telah dikemas dalam pastik.

Salah satu warga bernama Nurrahmad Machmud (29) yang juga pasien dinyatakan menderita penyakit aneh. Dan korban diharuskan menjalani pengobatan khusus yang dijalankan bersama teman-temanya.

Pada awalnya, tersangka menyuntik perut korban dengan jarum sehingga keluar darah.

Dan dengan mulutnya, tersangka menyedot darah dari lambung korban dan seolah terpental dengan memuntahkan paku bersama darah sebanyak 41 buah dari mulutnya. Untuk tahapan pengobatan berikutnya, korban diminta memberikan santunan kepada 102 anak yatim dengan masing-masing sebesar Rp 30 ribu.

"Pengobatan tersebut terus dilakukan dan akan dituruti oleh korban," ucap Waluyo.

Dan pada salah satu tahapan pengobatan, ungkap Waluyo, tersangka bersama teman-temanya melepaskan ular yang diberitahukan sebagai penyakit di perut korban.

Akan tetapi, aksi melepas ular oleh salah satu teman tersangka dari pinggangnya diketahui oleh keluarga korban, Eka Wahyuni (24).

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved