Nganjuk
Setelah Renggut 3 Nyawa, Air Terjun Sedudo Diteliti
"Penelitian telah dilakukan dengan melihat kondisi riil di lapangan. Hasilnya nanti akan dibahas bersama pekan depan,"
Penulis: Didik Mashudi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, NGANJUK - Tim gabungan yang dibentuk Bupati Nganjuk mulai melakukan penelitian lapangan kelayakan keamanan air terjun Sedudo bagi pengunjung. Saat melakukan penelitian tim melihat kondisi hulu air terjun.
"Penelitian telah dilakukan dengan melihat kondisi riil di lapangan. Hasilnya nanti akan dibahas bersama pekan depan," ungkap Sukonyono, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk kepada Surya, Kamis (23/7/2015).
Tim gabungan yang melakukan penelitian terdiri dari berbagai instansi di antaranya, BPBD Nganjuk, Kantor Bappeda, Perhutani, Kantor PU Cipta Karya serta Taruna Siaga Bencana (Tagana) Nganjuk.
Dijelaskan Sukonyono, musibah yang menelan korban jiwa di air terjun Sedudo sendiri merupakan murni musibah bencana alam. Batang pohon yang terbawa arus karena akarnya sudah tidak kuat menahan.
Di hulu air terjun Sedudo memang banyak ditemukan pepohonan yang tumbuh di tebing sungai. Tumbangnya pohon bisa akibat tertiup angin dan akarnya sudah tidak mampu menahan.
Sementara pasca musibah yang menewaskan tiga korban jiwa, kawasan wisata air terjun Sedudo tidak ditutup total. Pengunjung masih bisa datang, namun tidak diperbolehkan mandi di lokasi kolam air terjun.
Selain itu lokasi kolam juga masih dipasang police line sehingga masyarakat tidak diperbolehkan masuk. Pengunjung sendiri hanya diperkenankan melihat dari kejauhan.
Beberapa petugas kepolisian masih terlihat berjaga di sekitar areal kolam air terjun. Lokasi areal kolam sendiri telah dibersihkan dari sisa-sisa musibah.
Lokasi air terjun Sedudo yang berada di Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan berada di lahan milik Perhutani. Namun wisata air terjun Sedudo dikelola sebagai destinasi wisata oleh Pemkab Nganjuk.
Supiyono, Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Nganjuk menyebutkan, pemkab bekerja sama dengan Perhutani dengan sistem sharing bersama. Pada hari biasa tiket masuk dijual Rp 5.000 per orang. Namun saat liburan dan Hari Raya Lebaran tiket dinaikkan menjadi Rp 10.000 per orang.
Pengunjung yang datang membeli karcis juga telah diasuransikan. Bagi korban meninggal mendapat santunan Rp 5 juta dan yang cedera mendapatkan perawatan.