Pasuruan
Pemprov Jatim Kucurkan Rp 3,3 Miliar Untuk Mengatasi Kekeringan
Untuk jangka panjang, Soekarwo meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim untuk membangun infrastruktur penyimpanan air bersih
Penulis: Irwan Syairwan | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Sebanyak 24 wilayah di Jatim terancam kekeringan. Bahkan, untuk beberapa daerah sudah mengalami kekeringan.
Hal itu disampaikan Gubernur Jatim, Soekarwo, saat menjadi pembuka acara Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Dunia di Taman Candra Wilwatikta, Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Kamis (30/7/2015).
Soekarwo mengatakan jumlah wilayah yang kekeringan bertambah satu dari yang sebelumnya hanya 23 pada 2014.
"Sekarang jadi 24 karena ada tujuh desa di Kecamatan Saradan, Madiun, yang sudah kekeringan. Ini patut jadi perhatian kami," kata Soekarwo.
Untuk mengatasi kekeringan ini, Pemprov Jatim mengucurkan Rp 3,3 miliar untuk memasok air ke daerah-daerah tersebut. Soekarwo menuturkan akan mengirimkan air bersih ke wilayah kekeringan sebanyak tiga kali dalam seminggu.
"Bulan depan (Agustus) akan mulai kami kirimkan air bersih tersebut," sambungnya.
Kendati demikian, kiriman air bersih ini diprioritaskan untul wilayah yang benar-benar kerontang. Dijelaskan, masyarakat yang sampai harus berjalan 3 km untuk mendapatkan air menjadi wilayah prioritas pengiriman.
"Seperti Bojonegoro, Pacitan, dan lainnya," ucapnya.
Untuk jangka panjang, Soekarwo meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim untuk membangun infrastruktur penyimpanan air bersih seperti tandon dan saluran pipa ke wilayah rawan kekeringan.
"Kalau pengiriman air bersih sifatnya darurat. Untuk jangka panjang kami pikir pembangunan penyimpanan air ini merupakan solusi yang pas," ujarnya.