Berita Madiun
Ditinggal Anak dan Istri Merantau ke Jakarta, Suami Bakar Diri
Korban merasa malu karena tak kunjung mendapat pekerjaan, sementara sehari-hari ia harus tinggal di rumah mertua.
Penulis: Sudarmawan | Editor: Rahadian Bagus
SURYAMALANG.COM, MADIUN - Diduga depresi akibat ditinggal istri, seorang pria bernama Joko Handoko (51) nekat mengakhiri hidupnya dengan membakar dirinya sendiri. Warga Desa Dawu, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi ini menyiram tubuhnya dengan bensin, lalu menyulutnya menggunakan korek api.
Warga sudah berusaha menyelamatkan korban, namun api sudah terlanjur membesar, bahkan sempat membakar rumah milik mertua korban, Senin (10/08/2015) dini hari.
Informasi yang dihimpun di lokasi, diduga, korban nekat bunuh diri dengan membakar diri lantaran depresi ditinggal istrinya Lasmi (48) dan anaknya yang belum diketahui namanya bekerja di Jakarta. Korban merasa malu karena tak kunjung mendapat pekerjaan, sementara sehari-hari ia harus tinggal di rumah mertua.

Api yang membakar tubuh korban, sempat mengenai dinding rumah mertuanya yamg terbuat dari bambu, sehingga nyaris menyebabkan kebakaran. Aksi nekat yang terjadi sebelum adzan Subuh, sempat menghebohkan warga sekitar.
Berkat bantuan warga, api yang sempat menjalar ke rumah mertua korban bisa dipadamkan. Begitu juga dengan api yang membakar tubuh korban. Namun, nyawa korban tak bisa terselamatkan karena mengalami luka bakar hampir 100 persen.
"Warga menggunakan peralatan seadanya bisa segera memadamkan api, tapi korban sudah tak bisa diselamatkan karena mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya," terang Kades Dawu, Suwito kepada Surya, Senin (10/08/2015).
Sementara Kapolsek Paron, I Wayan Murtika menegaskan petugas yang datang ke lokasi langsung melaksanakan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Di lokasi kejadian, petugas menemukan korek api milik korban yang diduga digunakan untuk membakar tubuh korban paska dilumuri bensin.
Untuk memastikan penyebab kematian korban, polisi memintai keterangan para saksi di lokasi kejadian termasuk mertua korban.
Rencananya jenazah korban langsung dibawa ke kamar jenazah RSUD dr Soeroto, Ngawi untuk diotopsi. "Awalnya kami mendapat laporan kebakaran, paska pemadaman api, ternyata ada seorang korban terbakar di bawah tumpukan kayu bakar," pungkasnya.