Kediri

Dari Gatal, Kulit di Sekujur Tubuh Haryono Tiba-tiba Jadi Mengeras

"..penyakitnya sudah pernah diperiksakan ke dokter kulit, tapi belum ada perkembangannya.."

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Aji Bramastra
suryamalang.com
Haryono, dirawat oleh ibunya. 

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Karena tidak mampu berobat, M Haryono (35) hanya mengobati penyakit kulit yang dideritanya dengan ramuan alternatif. Padahal akibat penyakit itu, kulitnya menjadi kering dan mengelupas.

Kelainan kulit yang diderita Haryono sudah berlangsung sekitar setahun terakhir. Penyakit itu pernah diperiksakan ke spesialis kulit dan kelamin, namun tak kunjung sembuh.

"Sebenarnya penyakitnya sudah pernah diperiksakan ke dokter kulit, tapi belum ada perkembangannya. Terlebih keluarga tidak punya biaya untuk berobat," ungkap Azis (35) salah satu kerabatnya kepada SURYA, Selasa (11/8/2015).

Penyakit kulit yang diderita Haryono warga Desa/Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri bermula dari gatal-gatal.

Namun lama-kelamaan penyakitnya semakin menyebar yang membuat permukaan kulitnya mengeras dan kemudian pecah-pecah.

Setelah mengering, kulit yang pecah-pecah itu kemudian mengelupas. Kejadian itu terus terulang dan menimpa sekujur tubuhnya.

Untuk mengobati kelainan kulit itu, Haryono hanya mengobati dengan sejenis minyak ramuan alternatif. Setiap hari ibu Haryono yang mengoleskan minyak ramuan itu di kulitnya yang pecah-pecah.

Haryono hanyalah penggembala kambing dan buruh tani serabutan. Praktis sejak menderita penyakit kulit sudah tidak dapat bekerja lagi.

Pria yang masih membujang itu juga berharap penyakitnya mendapatkan pengobatan. Karena semenjak terkena penyakit kulit sudah tidak dapat bekerja lagi.

Kondisi kulitnya yang kering dan mengelupas itu membuatnya tidak memungkinkan beraktifitas secara normal. Karena kulit yang pecah-pecah kemudian mengering dan menghitam.

Di areal kulit yang menghitam itu terasa gatal dan tidak nyaman. Karena hanya dirawat seadanya, ada beberapa bagian tertentu kulitnya yang terkena infeksi.

Dikonfirmasi terpisah Arif Witanto, Koordinator LSM Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Jatim berharap aparat terkait cepat tanggap dan melakukan jemput bola untuk mengobati penyakit yang diderita Haryono.

"Melihat kondisi keluarganya, penderita tidak mampu berobat secara mandiri. Sehingga sudah sewajarnya jika aparat yang mau jemput bola," harapnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved