Malang Raya

Tolak Rekonsiliasi PKI, Pria Ini Bakar Replika Palu Arit dan Surati Jokowi

Haris Budi Kuncahyo, seorang warga Malang menggelar aksi menolak keinginan Presiden RI, Joko Widodo berdamai dengan Partai Komunis Indonesia (PKI)

Penulis: Adrianus Adhi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Adrianus Adhi
Haris Budi Kuncahyo menunjukkan surat terbuka yang ia kirim ke Presiden Joko Widodo 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Haris Budi Kuncahyo, seorang warga Malang menggelar aksi menolak keinginan Presiden RI, Joko Widodo untuk berdamai dengan Partai Komunis Indonesia (PKI), Senin (17/8/2015) siang.

Dalam aksi yang berlangsung di depan Balai Kota Malang, Haris bersama empat temannya, menggelar aksi dengan jalan berorasi dan menyebarkan surat terbuka mereka pada pengendara.

Surat tersebut berisi tujuh tuntutan, yang berisi isi menolak paham komunis kembali ke Indonesia. "Surat terbuka ini akan kami kirimkan ke pemerintah," kata Haris pada SURYAMALANG.COM, Senin siang.

Selain itu, aksi solidaritas dari masyarakat, dan organisasi Gerakan Bela Negara ini juga membakar replika bendera PKI. Bendara berlambang palu dan clurit itu dibakar tepat di pintu masuk Balai Kota Malang hingga tak bersisa lagi.

Haris menambahkan perdamaian dengan PKI dapat memicu paham komunis kembali ke Indonesia. Apabila perdamaian terwujud, maka Indonesia dalam kondisi bahaya.

"Sebab, PKI sudah terbukti memecah belah TNI Polri dan tokoh agama," katanya.

Meski demikian, dia mempersilahkan jika anak, dan cucu keturunan PKI kembali ke masyarakat. "Tapi, jika PKI atau ada partai lain yang kembali ke Indonesia, kami menolak," tambahnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved