Pilih Tali Buat Hewan Kurban Tak Boleh Sembarangan, Baca Ini Biar Tahu

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Secara teliti, Eko Sutoyo mengamati semua gerakan cara menyembelih hewan kurban yang dipraktikan petugas Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Malang, Kamis (17/9/2015).

Takmir Masjid Al Falah, Polehan, Kota Malang, itu juga merekam semua teknik menyembelih hewan kurban menggunakan ponsel.

"Ini teknik baru, biasanya kalau jagal langsung digulingkan dan diseret. Kasihan sapi-nya, kesakitan. Tadi saya merekam praktik penyembelihan hewan kurban, kalau lupa tinggal memutar ulang," kata Eko Sutoyo.

Eko Sutoyo merupakan satu dari 95 takmir masjid di Kota Malang peserta pelatihan penyembelihan hewan kurban yang diselenggarakan Dinas Pertanian.

Pelatihan digelar selama dua hari, Rabu (16/9/2014) dan  Kamis (17/9/2014).

Untuk pelatihan hari ini, para peserta mempraktikan cara penyembelihan hewan kurban yang benar.

Peserta lainnya, Untung mengatakan pelatihan penyembelihan hewan kurban sangat berguna untuk menambah wawasan bagi takmir masjid.

Selama ini, cara menyembelih hewan kurban masih menggunakan cara tradisional.

"Dengan pelatihan ini, kami mempunyai gambaran cara menyembelih hewan kurban yang benar," ujarnya.

Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kota Malang, drh Anton Pramujiono mengatakan pelatihan ini sebenarnya untuk menyegarkan kembali teknik penyembelihan hewan kurban ke takmir masjid.

Terutama teknik menjatuhkan hewan kurban sebelum disembelih.

Menurutnya, teknik menjatuhkan hewan kurban yang salah berakibat pada kualitas daging. Tekstur daging akan rusak dan cepat membusuk.

"Terutama untuk hewan kurban sapi. Kalau teknik penjatuhannya tidak benar, dagingnya cepat busuk," katanya.

Ia menjelaskan, ada beberapa cara menjatuhkan hewan kurban menggunakan tali tampar besar. Untuk sapi, tali dililitkan ke tubuh sapi dengan beberapa pola.

Pola ini otomatis akan membuat sapi mudah dijatuhkan tanpa perlawanan.