Lumajang
Kondisi Tosan Sahabat Salim Kancil Kembali Kritis
Tubuh Tosan dipasang alat penghitung detak jantung dan pernafasan. Alat ini belum pernah dipasang di tubuh Tosan sebelumnya.
Penulis: Adrianus Adhi | Editor: Aji Bramastra
SURYAMALANG.COM, MALANG - Tosan (48), aktivis tambang pasir di Lumajang yang menjadi korban pengeroyokan para preman pada Sabtu (26/9/2015) lalu, kembali masuk ICU.
Ia harus menjalani perawatan intensif lantaran nafasnya belum stabil.
Dokter kepala yang merawat Tosan, dr Muhammad S Niam memaparkan nafas pasiennya masih tersenggal-senggal sejak menjalani operasi di Rumah Sakit Saiful Anwar pada Minggu (27/9/2015).
Kondisi itu kemudian semakin parah pada Kamis (1/10/2015) sore. Kala itu nafas Tosan mencapai 30 kali per menit. Jumlah ini diatas normal, dimana pernafasan pasien normal dibawah 20 per menit.
"Kondisi ini membuat tim dokter yang menangani Tosan memutuskan untuk memindah pasien ke ruang perawatan yang lebih intensif," kata Niam.
Niam memaparkan ruang perawatan Tosan adalah ruang 12. Ruang ini merupakan ruang intensif care unit (ICU). Ruang ini diatas ruang 13, tempat Tosan dirawat sebelum di operasi.
"Ruang ini diatas ruangnya 13. Ruang 13 ini kategori high risk," kata dokter spesialis bedah di RSSA.
Di ICU ini, lanjut Niam, tubuh Tosan dipasang alat penghitung detak jantung, dan pernafasan. Alat ini belum pernah dipasang di tubuh Tosan sebelumnya.
Selain peralatan ini, infus untuk menyuplai makanan pada Tosan juga dipasang seperti yang lalu.
"Sampai saat ini, kondisi Tosan masih kami pantau tiap jam," tambahnya. (*)