Kediri
Masyarakat Kediri Desak Proyek Ratusan Miliar yang Mangkrak Dilanjutkan
"Semakin lama proyeknya mangkrak bakal semakin merugikan masyarakat. Karena bangunannya semakin rusak,"
Penulis: Didik Mashudi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Sejumlah elemen masyarakat mendesak sejumlah proyek mangkrak yang ada di Kota Kediri diteruskan. Penyelesaian proyek tersebut dibutuhkan untuk kepentingan masyarakat.
"Semakin lama proyeknya mangkrak bakal semakin merugikan masyarakat. Karena bangunannya semakin rusak," ungkap Bambang (50), warga Kelurahan Rejomulyo, Jumat (6/11/2015).
Bambang menyebutkan, sejumlah proyek mangkrak seperti Jembatan Brawijaya, RS Gambiran 2, Kampus Politeknik dan perluasan Pasar Grosir Ngronggo.
Ke empat proyek bernilai puluhan dan ratusan miliar itu sudah terhenti pembangunannya sejak 2013. Pembangunan proyek multy years itu dimulai di era Wali Kota Kediri dr Samsul Ashar.
Bambang mengemukakan, mangkraknya proyek tersebut menjadi keprihatinan masyarakat. Padahal proyek itu sangat dibutuhkan masyarakat.
Sebelumnya Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar pada acara temu muka dengan masyarakat telah mengisyaratkan bakal melanjutkan proyek mangkrak. Namun harus ada hasil audit dan tidak ada lagi masalah hukum.
"Insya Allah tahun depan (2016) proyeknya akan dilanjutkan," ungkapnya.
Wali Kota juga mengemukakan, pihaknya bukannya tidak mau melanjutkan proyek peninggalan wali kota terdahulu. Namun menghindari adanya masalah hukum.
Karena kalau masih ada masalah hukum, pejabatnya tidak mau menjadi korban. Proyek belum dilanjutkan karena masih ada masalah hukum yang belum tuntas.
Untuk itu Walikota masih menunggu hasil audit dari pihak yang berkompeten sebelum melanjutkan proyeknya.
"Kalau sudah ada hasil audit dari BPKP nanti akan ketemu titik nolnya, sehingga proyeknya dapat dilanjutkan lagi," tambahnya.