Malang Raya

22 PWNU Gelar Pertemuan Tertutup di Malang, Bahas Apa?

Perwakilan dari 22 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia menggelar pertemuan di kediamaan KH Tolhah Hasan di Kabupaten Malang

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Aflahul Abidin
Gus Solah menunjukkan buku berjudul Buku Putih tentang Muktamar Hitam yang diberikan pada KH Tolhah Hasan. Buku itu berisi alasan penolakan Muktamar NU ke-33. 

SURYAMALANG.COM, SINGOSARI - Perwakilan dari 22 Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia menggelar pertemuan di kediamaan KH Tolhah Hasan di Jalan Masjid nomor 36, Kabupaten Malang, Minggu (22/11/2015).

Dalam forum yang diketuai Ketua PWNU Riau KH Tarmizi Tohor itu, pertemuan berlangsung tertutup untuk wartawan. Salah satu peserta forum, KH Salahuddin Wahid, menjelaskan, dalam pertemuan itu, para pengurus menyapaikan alasannya menolak hasil Muktamar NU ke-33 yang digelar di Jombang beberapa bulan lalu.

“Selain karena ingin silaturahim saja kawan-kawan PBNU dengan Kiai Tolhah. Kami berkumpul karena akan menghadiri ICIS (International Conference of Islamic Scholars) di UIN Malang. Maka sekaligus menyempatkan diri,” kata pria yang akrab disapa Gus Solah itu.

Selain menyampaikan secara lisan, mereka juga menyampaikan kejanggalan-kejanggalan Muktarmar NU ke-33 versi mereka dalam bentuk buku berjudul Buku Putih Terhadap Muktamar Hitam. Dalam buku yang disusun setebal 80 halaman itu disampaikan rinci alasan-alasan mereka menolak Muktamar NU di Jombang.

Perwakilan yang juga tergabung dalam Forum Lintas Wilayah NU (FLW-NU) itu berharap KH Tolhah bisa menjadi mediator dalam “kekisruhan” yang terjadi di NU saat ini.

Mereka berharap KH Tolhah nantinya akan memberi pertimbangan untuk ditindaklanjuti. Pasalnya, sejak muktamar usai digelar, tak ada lagi pertemuan antara dua belah pihak NU yang bertolak paham.

“Masih terlalu pagi bicara lebih jauh. Kami baru menyampaikan kenapa kami menolak hasil muktamar,” ujar Gus Solah saat ditanya apakah dalam pertemuan tersebut dibahas pula terkait muktamar tandingan.

Yang jelas saat ini pihaknya masih menunggu porses gugatan selesai. Terakhir, tanggal 17 November kemarin, pengadilan sudah memanggil pihak tergugat untuk ketigakalinya.

“Yang digugat tidak pernah datang. Biasanya kalau tiga kali tak datang, sudah tak diundang. Mungkin dua atau tiga minggu lagi persidangan akan masuk materi gugatan,” imbuhnya.

Menurut Gus Solah, KH Tolhah belum memberi tanggapan terkait kedatangan mereka. Tapi, ia yakni nantinya kedatangan mereka akan direspons.

"Saya juga beri bukunya, pasti nanti akan dibaca,” tambahnya.

Pihaknya mengaku masih semangat dalam menghadapi perbedaan pendapat terkait muktamar NU yang terakhir digelar. Selain mengunggu hasil gugatan, mereka juga akan merencanakan tindakan lain.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved