Kediri
Pria Ini Pelihara Ratusan Ular Sanca, Cobra, Anaconda, Lalu Dilepas, Buat Apa?
Iko saat ini juga mengoleksi satu anakan ular anakonda yang diimpor dari Brazil.
Penulis: Didik Mashudi | Editor: musahadah
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Komunitas Reptil Kediri (Korek) melepas puluhan ular koleksinya ke habitat aslinya, Minggu (6/12/2015).
Lokasi pelepasan ular di pedesaan Kecamatan Banyakan dan Grogol, Kabupaten Kediri.
Kondisi lokasi yang berupa sawah dan ladang dengan medan pegunungan dan hutan ideal untuk habitat baru ular.
Ada beberapa jenis ular yang telah dilepaskan seperti ular sawah, ular cobra, ular python dan sanca.
"Setiap kali melepaskan ke habitat alam, kami lepas sepasang atau dua ekor jantan dan betina," ungkap Iko, Ketua Komunitas Reptil Kediri.
Selain melepas, mereka juga memberikan pemahaman kepada masyarakat supaya tidak memburu dan membunuh ular yang ditemui di sawah.
Selama ini anggota Korek telah banyak yang menangkarkan satwanya. Ada yang menangkarkan ular sawah, ular cobra dan ular python serta sanca.
Iko sendiri telah berhasil menangkarkan persilangan ular python molurus dan sanca batik. Hasil persilangan itu diberinama ular batiter. "Namun ular yang masih bertahan hidup tinggal 4 ekor," ungkapnya.
Sementara ular sanca yang berhasil ditangkarkan sudah ada yang dilepas ke habitat aslinya. "Dari 30 ekor yang menetas, sudah sekitar 10 ekor yang kami lepaskan," jelasnya.
Demikian pula ular sawah ditangkarkan telah menghasilkan 80 anakan ular. 25 persen anakan ular yang menetas itu telah dilepaskan ke habitatnya aslinya. "Ada 5 pasang yang kami lepaskan," tambahnya.
Saat ini tercatat sekitar 80 anggota Korek yang ada di Kota dan Kabupaten Kediri. Koleksi anggotanya telah mencapai ratusan dari berbagai jenis ular mulai yang berbisa sampai yang berukuran besar.
"Malahan ada anggota kami yang juga seorang dokter koleksi ular sanca panjangnya hampir 5 meter. Ular sanca dan python banyak dipelihara karena tubuhnya berukuran besar," tambahnya.
Namun ada juga yang memelihara ular warna warni tak berbisa yang berukurtan relatif kecil. "Kalau ular python makannya sebulan sekali satu ekor ayam, kalau ular kecil makan cukup satu ekor tikus," jelasnya.
Iko saat ini juga mengoleksi satu anakan ular anakonda yang diimpor dari Brazil. Anakan ular anakonda sepanjang 80 cm itu dibeli seharga Rp 3 juta.
"Harganya mahal karena ular ini harus ditampung dulu di balai karantina sebelum diberikan kepada pemiliknya," ujarnya.
Anakonda di kalangan pecinta satwa reptil memang masih menjadi barang langka. Ular dari hutan Amazon di Amerika Selatan itu panjangnya bisa mencapai 10 meter dan diameter tubuhnya mencapai 25 cm.