Kediri
Begini Langkah Kota Kediri Tekan Inflasi dan Genjot Pertumbuhan Ekonomi
"Keberhasilan ini hasil kerja sama Pemkot Kediri dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID),"
Penulis: Didik Mashudi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Di akhir tahun 2015 ini, Kota Kediri terus berupaya menekan laju inflasi. Selain itu terus diimbangi dengan upaya untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyebutkan, pihaknya telah dapat memprediksi inflasi Kota Kediri bakal menjadi yang terendah se Jawa.
"Keberhasilan ini hasil kerja sama Pemkot Kediri dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID)," jelas Mas Abu, sapaan akran Abdullah Abu Bakar kepada Surya, Rabu (9/12/2015).
Keberhasilan ini karena Pemkot dan TPID Kediri dapat bekerja sama dengan semua elemen.
"Tim dari TPID setiap hari selalu memantau harga di pasar," jelasnya.
Dari hasil pemantauan itu dapat segera memprediksi harga komoditi yang dimungkinkan terjadi lonjakan harga.
"Jika masih ada lonjakan, kita segera melakukan intervensi pasar," tambahnya.
Sebelumnya Pemkot Kediri dan TPID Bank Indonesia melakukan sendiri-sendiri sehingga tidak terarah dan tersruktur.
"Sekarang kami melakukan langkah dengan timing yang tepat, sehingga berhasil mengendalikan laju inflasi," tambahnya.
Selain itu juga berupaya terus mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Sampai akhir tahun diperkirakan angka pertumbuhan ekonomi Kota Kediri diprediksi dapat mencapai 6 persen.
Angka ini di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional yang diperkirakan hanya mencapai 4,8 persen.
Di Kota Kediri masyarakat kurang mampu selain mendapatkan beras sejahtera dari anggaran APBN juga mendapatkan beras sejahtera yang dibiayai APBD Kota Kediri.
Termasuk jika ditemukan kelangkaan distribusi gas elpiji dan lonjakan harga di pasaran segera ditangani dengan melakukan intervensi pasar.
"Kalau ada kelangkaan gas elpiji, Hiswanamigas langsung turun menambah pasokan," jelasnya.