Malang Raya

Di Desa Ini, Air Hujan Kerap Menimbulkan Konflik Antarwarga

Air hujan kerap menjadi sumber masalah. Bukan saja memicu banjir, air hujan kerap menjadi sumber pertengkaran di masyarakat desa.

Penulis: David Yohanes | Editor: musahadah
surya/david yohanes
Wakil Gubernur Jawa Timur, Saefulah Yusuf dan Acting Deputy Mission Director USAID, Nancy Fishera-Gormley saat melihat sumur resapan di rumah warga. 

SURYAMALANG.COM, NGAJUM - Air hujan kerap menjadi sumber masalah. Bukan saja memicu banjir, air hujan kerap menjadi sumber pertengkaran di masyarakat desa.

Ini terjadi di Dusun Jambuwer, Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang.

Suminto (75), warga setempat mengatakan, aliran air hujan selama ini tidak terkendali.

Warga yang tinggal di atas, air dari rumahnya mengalir ke rumah yang di bawah.

"Sering kalau seperti itu saling ribut. Warga yang tinggal di bawah, tidak terima air dari atas membanjiri pekarangannya," ungkap Suminto.

Air hujan juga sering mengalir di jalan dan menyebabkan masalah pada pengendara serta beberapa rumah tergenang karena kontur tanah yang cembung.

Untuk meredakan konflik ini, kini ada 528 sumur resapan sumbangan Coca-Cola Foundation Indonesia (CFI), berkolaborasi dengan United State Agency for International Development (USAID).

Wakil Gubernur Jawa Timur, Saefulah Yusuf melihat langsung proyek yang dikerjakan sejak bulan September lalu, Senin (14/12/2015).

Selain di Balesari, sumur-sumur tersebut juga tersebar di Jambower dan Kampung Baru.

Selain mencegah banjir, sumur resapan ini untuk mengembalikan air hujan menjadi air tanah.

"Ada penyusutan air tanah karena perubahan iklim di Indonesia. Kita perlu menabung air," ujar Gud Ipul, panggilan akrab Saefulah Yusuf.

Gus Ipul menambahkan, harus ada perubahan sikap masyarakat, dari yang hanya menggunakan air menjadi menangkap air.

Air yang turun harus dikembalikan ke dalam tanah. Cara ini untuk mencegah menyusutnya air tanah dan tetap menjaga mata air.

"Program ini harus diperluas dan diterapkan ke daerah lain," tambah Gus Ipul.

Sumur resapan yang dibuat diharapkan bisa menjaga debet mata air Ubalan dan Jodho.

Selain di Ngajum, CFI juga membuat 272 sumur resapan di empat desa di Malang utara.

Masing-masing tiga desa di Kecamatan Lawang, yaitu Tegalrejo, Bedali, Ketindan dan satu desa di Kecamatan Singosari, yaitu Desa Toyomerto.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved