Kota Malang
Kasus Penyakit Campak di Kota Malang Menurun, Dinkes Sebut Tersisa Satu Pasien
Angka kasus penyakit campak di wilayah Kota Malang dari semula 27 pasien, kini tersisa satu pasien yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Angka kasus penyakit campak di wilayah Kota Malang mengalami penurunan.
Dari yang semula 27 pasien, kini tersisa satu pasien yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Malang, Meifta Eti Winindar membenarkan hal tersebut.
"Alhamdulillah, sudah terkendali. Kalau dua minggu yang lalu totalnya ada 27 pasien, dan setelah dicek kini tersisa satu pasien," jelasnya, Minggu (5/10/2025).
Dirinya menjelaskan, satu pasien campak itu masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Setelah dilakukan penanganan medis intensif, menunjukkan perkembangan kondisi ke arah yang baik.
"Ini terus kami tangani. Dan kami berharap, pasien tersebut bisa segera sembuh dalam waktu dekat ini," tambahnya.
Dirinya menuturkan, penyakit campak yang disebabkan oleh Morbili Virus ini dapat menular dengan mudah.
Baik lewat percikan air liur (droplet), kontak langsung dengan pasien campak atau memegang benda yang disentuh oleh pasien campak.
Untuk gejala terpapar campak, biasanya muncul setelah masa inkubasi 7 sampai 14 hari.
Gejalanya mirip flu seperti demam, lemas, batuk kering, pilek, sakit tenggorokan, diare, muntah serta mata merah dan berair.
"Penentuan seseorang benar-benar positif terjangkit penyakit campak, baru bisa diketahui setelah diperiksa dan dilakukan uji laboratorium," tambahnya.
Meski angka kasus campak mengalami penurunan, Dinkes Kota Malang tetap melakukan monitoring dan meningkatkan upaya pencegahan.
Dengan cara menggencarkan pemberian imunisasi pada bayi berusia 9 dan 18 bulan, mensosialisakan penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta memantau pemberian vitamin kepada anak.
"Penyakit campak ini lebih mudah menular kepada anak-anak. Sehingga kami memberikan pemahaman kepada orang tua, kalau anaknya mengalami gejala campak segera dibawa dan diperiksakan ke puskesmas atau rumah sakit," pungkasnya.
Maling Motor di Malang dengan Mudah Bobol Gembok Pagar Rumah, Motor Honda Beat Dibawa Kabur |
![]() |
---|
Kemendiktisantek Dorong Polinema Jadi Kampus Vokasi Berdampak untuk Ekonomi Nasional |
![]() |
---|
Program Rumah Prioritas untuk Warga Berpenghasilan Rendah, Pemkot Malang Targetkan 200 Pengajuan |
![]() |
---|
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat Pastikan Tak Gunakan APBD untuk Perjalanan Dinas ke Luar Negeri |
![]() |
---|
Petahana Supriyatna Adisuwignjo Kembali Pimpin Polinema untuk Periode 2025-2029 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.