Malang Raya

Begini Pesan Gubernur Jatim Soekarwo ke Muhammadiyah dan Aisyiah

mereka terlihat riang hati meski bolak balik naik panggung. Usai pelantikan digelar talkshow dengan narasumber Gubernur Jatim Sukarwo, Din Syamsudin

SURYAMALANG.COM//Sylvianita Widyawati
Soekarwo, Gubenur Jawa Timur saat menghadairi pelantikan pengurus pusat dan daerah Muhammadiyah dalam Pelantikan Dewan Pimpinan Cabang (DPW) Muhammadiyah dan Aisyiyah Jatim 2015-2020 di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (21/12/2015). 

SURYAMALANG.COM, DAU - Pelantikan bersama Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Aisiyah Jatim dilangsungkan di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Senin (20/12/2015).

Yang istimewa, acara itu dihadiri Gubernur Jawa Timur, Soekarwo dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, petinggi DPP Muhamadiyah dan tokoh Muhammadiyah Din Syamsudin yang kini jadi ketua ranting Pondok Labu Jakarta.

Yang dilantik sebagai ketua PW Muhammadiyah Jatim periode 2015-2020 adalah Dr Saad Ibrahim MA. Dia periode sebelumnya, dia pernah menjadi wakil ketua. Sedang ketua PW Muhammadiyah periode sebelumnya, Profesor Tohir Luth di periode ini turun menjadi wakil ketua.

Sementara ketua PW Aisyah Jatim periode 2015-2020 adalah Dra Dalilah Candrawati MAg. Karena di kegiatan itu ada dua event pelantikan, maka gubernur dan wakil gubernur Jatim naik turun panggung untuk menyalami pengurus.

Namun mereka terlihat riang hati meski bolak balik naik panggung. Usai pelantikan digelar talkshow dengan narasumber Gubernur Jatim Sukarwo, Din Syamsudin dan Rektor UMM, Muhadjir Effendi.

Dalam talkshow itu, Gubernur Soekarwo menyatakan Aisiyah bisa berperan dalam penguatan di desa.

"Di desa ada pondok desa. Itu bisa digarap Aisiyah, ibu-ibu. Tidak hanya RS Muhammadiyah. Misalkan melakukan pendampingan ke ibu-ibu pre aklamasia," kata Pakde.

Mereka diharapkan bisa turun ke lapangan.

Menurut Pakde, masalah ekonomi tidak bisa dirancang jika pendidikan dan kesehatan tidak diurus. Sedang tokoh Muhammadiyah, Din Syamsudin membahas bagaimana menjaga trust.

"Seorang anggota DPR pusat dan jatim adalah seseorang yang trusty (dipercayai). Tapi lebih banyak sebagai utusan, belum jadi dipercayai," kata Din Syamdudin.

Karena itu, kemuliaannya.

"Jika trust sampai hilang di masyarakat, maka sudah ada tidak trust. Yang ada malah distrust dan mendorong social dis opinion," kata dia.

Hal itu disampaikan mengomentari hasil dari lembaga survei yang turun drastis berkaitan kepercayaan masyarakat ke DPR.

"Itu sebelum sidang-sidang MKD. Mungkin kalau sesudah itu, sudah terjatuh di titik nadir," kata dia.

Dalam sambutannya, Dr Saad Ibrahim MA, ketua PW Muhammadiyah Jatim yang dikenal sebagai dosen UIN Malik Ibrahim Malang menyatakan akan menjaga agama dan ideologi keagamaan.

"Amal usaha Muhamadiyah baik di bidang kesehatan, ekonomi akan menjadikan seluruhnya menjadi baik dan terdepan di Jatim," ungkap Saad.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved