Malang Raya

Kota Malang Sudah Tak Butuh Tambahan Taksi, Ini Jumlah Taksi yang Beroprasi saat Ini

"Sementara ini, jika jumlah taksi memenuhi, siapapun tidak bisa masuk. Termasuk menambah armada bagi operator. Tapi ini bukan harga mati,"

Surya.co.id
Sekitar seribu sopir taksi dari empat perusahaan menggelar aksi demontrasi menolak rencana masuknya taksi Blue Bird di Balai Kota Malang, Rabu (5/3/2014). Perusahaan dan Sopir taksi akan meningkatkan pelayanan dan melakukan peremajaan bila tuntutannya disetujui Pemkot Malang. 

SURYAMALANG.COM, BLIMBING - Kebutuhan taksi di Kota Malang, Jawa Timur sebanyak 428 armada. Sedangkan jumlah armada taksi yang beroperasi sesuai keterangan dari perusahaan atau operator taksi sebanyak 470 armada.

"Dengan fakta yang ada, rekomendasi kajian ini adalah tidak diperlukan tambahan taksi di Kota Malang. Sebab jumlahnya sudah memenuhi kebutuhan layanan pengguna taksi," jelas Muhamad Lutfi, peneliti dari Inspire Consulting Malang kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (30/12/2015).

Keluarnya angka 428 taksi itu didapat dengan menggunakan metode MCA (Multiple Classification Analysis) dimana hasil akhir total perjalanan penggunaan taksi dibagi rata-rata perjalanan penggunaan taksi. Hasil penelitian "Studi Kebutuhan Taksi di Kota Malang" itu dipaparkan di ruang rapat lantai 2 Dishub Kota Malang kepada organda, perwakilan operator taksi, YLKM (Yayasan Lembaga Konsumen Malang).

Menurut peneliti ini, ada beberapa rekomendasi yang diberikan ke Dishub. Pertama soal tidak diperlukan tambahan armada taksi.

Kedua, terkait keluhan pengguna taksi dari survey, pihaknya merekomendasikan kepada perusahaan taksi agar menerapkan SOP terutama terhadap waktu tunggu maksimal 15 menit. Operator juga harus melakukan sosialisasi kepada pengguna taksi tentang sistem pentarifan taksi yang menggunakan argometer adalah satuan pentarifan berdasarkan jarak dan waktu tempuh perjalanan.

Selain itu, operator taksi untuk melakukan perawatan armada dan peremajaan terhadap armada lama sehingga pelayanan dirasakan pengguna taksi di Kota Malang.

"Tindak lanjut dari studi kebutuhan taksi yaitu studi proyeksi kebutuhan taksi dalam kurun waktu 5-10 tahun mendatang karena pertumbuhan penduduk dan ekonomi masyarakat," katanya tentang rekom ketiga.

Sampling ke responden dilakukan sejak Oktober 2015 di 10 titik, yaitu Terminal Arjosari, Landungsari, Gadang, Alun-alun, MOG dan sekitar RSSA dan hotel-hotel sekitarnya, pangkalan taksi di Karanglo, Blimbing, Matos, Dieng Plaza dan Sawojajar.

"Kami memilih titik-titik itu untuk mewakili sebaran wilayah dan keramaian dan titik penumpang mengalami kebangkitan
pergerakan," katanya.

Sementara tingkat okupansi harian taksi di Malang, rata-rata 61,375 persen. Dari data yang diperoleh SURYAMALANG.COM, jumlah armada taksi di Kota Malang ada 470 unit. Bima memiliki 50 taksi, Citra 180 taksi, Mandala 130 taksi dan Argo Perdana 110 taksi. Tapi dalam praktiknya tidak semua taksi yang mendapat izin Dishub itu berjalan. Misalkan ada yang dalam perbaikan.

Handi, Kadishub Kota Malang menyatakan dengan adanya studi kebutuhan taksi, maka bisa menjadi panduan pihaknya dalam menentukan apakah Malang butuh tambahan taksi atau tidak.

"Sementara ini, jika jumlah taksi memenuhi, siapapun tidak bisa masuk. Termasuk menambah armada bagi operator. Tapi ini bukan harga mati. Ini potret kondisi sekarang. Akan dievaluasi dua-tiga tahun lagi," jelas Handi.

Apalagi Kota Malang adalah daerah destinasi wisata di Jatim.

Menurutnya, dari operator yang ada memang ada wacana menambah armada.

"Tapi saya bilang tunggu dulu. Akan kita paparkan hasil kajian kita," jawab dia.

Menurut Handi, saat Blue Bird akan masuk ke Malang, pihaknya belum memiliki data kebutuhan taksi.

"Dengan ada penelitian ini, maka ada data pasti. Jika sudah memenuhi ya tidak bisa menambah. Tidak ada dasar subyektif untuk menambah armada," ungkap Handi.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved