Kabupaten Malang

Budiar Jadi Sekda, Bupati Malang Sanusi Tunjuk Johan Dwijo Saputra sebagai Plt Kadis Cipta Karya

Budiar Jadi Sekda, Bupati Malang Sanusi Tunjuk Johan Dwijo Saputra sebagai Plt Kadis Cipta Karya

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Luluul Isnainiyah
TUNJUK PLT - Bupati Malang, Muhammad Sanusi. Bupati menunjuk Johan Dwijo Saputra jadi Plt Kepala Dinas Cipta Karya. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Tak ingin posisi Sekda Kabupaten Malang, Budiar Anwar, terus disorot karena dianggap rangkap jabatan, lantaran masih jadi Kadis Cipta Karya, akhirnya Bupati Malang Muhammad Sanusi, mengambil langkah tak terduga.

Pergantian Budiar sebagai Kadis Cipta Karya langsung dipercepat meskipun secara aturan tak ada yang dilanggarnya.

Mulai Senin (6/10/2025) ini, Bupati Sanusi menunjuk Johan Dwijo Saputra, yang sebelumnya Sekretaris Dinas (Sekdin) Cipta Karya, jadi Plt Kepala Dinas yang mengurusi proyek fisik Rp 300 miliar per tahun itu.

"Iya, SK-nya sudah saya teken. Tak usah ada acara seremonial, dia langsung menjabat Plt di Dinas itu," tutur Bupati Sanusi kepada SURYAMALANG.COM, Senin (6/10/2025).

Baca juga: Rusak Parah, SDN 3 Pajaran Kabupaten Malang Kini Direnovasi, Sementara Para Murid Belajar di Musala

Praktis, terpilihnya Johan itu bukan cuma jadi kasak-kusuk di kalangan para pejabat, namun juga mengejutkan.

Sebab, dia itu dianggap belum waktunya karena masih dianggap 'bau kencur' namun karena punya kedekatan khusus dengan Budiar, akhirnya dapat durian runtuh.

Sebab, di mana pun Budiar menjabat, Johan seperti 'ngintil' saja.

Seperti saat Budiar masih jadi Kabag Humas dan Protokol tahun 2018 dulu, ruangan Johan ada di sebelahnya karena jadi Kasubag.

"Semua orang tahu lah. Kalau bukan karena bosnya jadi Sekda, ya nggak mungkin jadi Plt itu."

"Sebab, itu dinas sakral, yang tak sembarang pejabat bisa meraihnya jika tak punya kedekatan khusus atau punya sesuatu," tutur seorang pejabat yang enggan disebutkan itu.

Sementara, Ahmad Kusairi, koordinator LSM Pro Desa, menilai, ditunjuknya Johan itu bukan karena figurnya.

Ibaratnya, dia itu belum siapa-siapa sehingga belum terlihat. Semua orang tahulah, jika itu terpilih jadi Plt itu karena peran mantan bosnya.

Makanya, nasib Johan saat ini bisa diibaratkan 'bukan sekadar dapat durian runtuh' namun pohonnya juga ikut ambruk sehingga buahnya yang berjatuhan itu kini tinggal menikmati saja.

"Ya, semua orang bisa menebaknyalah. Jika dia bukan cuma dapat kursi bekas bosnya, namun mungkin punya tugas khusus untuk mengamankan sesuatu."

"Sebab, Dinas itu cukup banyak pekerjaan yang harus diselesaikan akhir tahun ini."

"Termasuk banyaknya pengajuan perizinan perumahan yang masih menumpuk itu," ungkap Kusairi.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved