Piala Jenderal Sudirman
Nasib Arema ke Final Ditentukan di Hadapan Aremania, Simak Berita Ini!
Skor 1-2 belum jadi angka mati bagi Arema. Tim Singo Edan yang lebih dulu menjalani laga away masih memiliki peluang yang sama dengan Mitra Kukar
Penulis: Dyan Rekohadi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Kekalahan Arema Cronus di laga leg pertama semifinal Piala Jenderal Sudirman (PJS) mau tidak mau harus dibalas di laga kandang pada leg kedua. Tertinggal dengan skor 1-2 atas Mitra Kukar di laga tandang, masih menyisahkan peluang bagi Arema untuk bisa tetap melaju ke final.
Pelatih Arema Cronus, Joko Susilo pun langsung menegaskan mereka harus menang di Stadion Kanjuruhan.
Dengan format home-away yang diberlakukan di babak semifinal, skor 1-2 belum jadi angka mati bagi Arema. Tim Singo Edan yang lebih dulu menjalani laga away masih tetap memiliki peluang yang sama dengan Mitra Kukar meski statusnya kalah di leg pertama.
“Peluang lolos masih terbuka, kita akan balas kekalahan ini di Kanjuruhan,” ungkap pelatih yang akrab di sapa Gethuk ini.
Arema harus menang di pertandingan kedua. Arema bahkan sudah bisa memastikan diri lolos ke final hanya dengan kemenangan 1-0, unggul gol tandang.
Meskipun kalah di pertandingan Sabtu (9/1/2016) malam, Arema sebenarnya masih memiliki sisi kualitas yang unggul. Lebih dulu tertinggal 0-1 di menit 51 oleh gol Patrick Cruz Dos Santos, Singo Edan bisa langsung membalas lewat gol El Loco Gonzales di menit 62.
Sayangnya skuat Arema yang sebenarnya sudah diposisikan menjaga skor imbang 1-1, harus kembali kebobolan di menit 74. Pergerakan cepat Yogi Rahardian yang membawa bola sejak dari pertahanan Mitra Kukar tidak bisa diantisipasi pemain Arema yang terus asyik menyerang.
Hingga peluit panjang ditiup wasit, Cristian Gonzales dan kawan-kawan tidak lagi bisa membalas gol Yogi meski beberapa peluang emas tercipta.
Gethuk menyebut banyak faktor yang menyebabkan timnya harus menerima hasil pahit dari pertandingan di Stadion Madya Aji Imbut. Faktor kondisi lapangan yang kurang bagus dan kontrol emosi pemain Arema menjadi salah satu faktor di antaranya.
Tapi ia tidak mau mencari kambing hitam. Kekalahan yang didapat baginya merupakan buah dari kesalahan kolektif yang dilakukan di lapangan.
“Tidak perlu mencari-cari alasan, pemain sudah maksimal, yang penting sekarang bagaimana menghadapi pertandingan di depan,” tuturnya.
Tim Singo Edan masih memiliki waktu enam hari sebelum kembali menghadapi Mitra Kukar di Kanjuruhan. Para pemain masih memiliki waktu recovery dan membangun strategi yang matang untuk membalik keadaan, menggulung tim Naga Mekes.
Laga semifinal leg kedua dijadwalkan berlangsung di Stadion Kanjuruhan pada hari Minggu (17/1/2015). Hasil pertandingan kedua inilah yang akan menentukan nasib Arema selanjutnya. Arema akan menentukan nasibnya sendiri di hadapan Aremania.