Geger Gafatar
Mahasiswa PENS Hilang Sejak Agustus 2015, Diduga Ikut Gafatar Seperti dr Rica
Mahasiswa semester IV, jurusan elektro ini menghilang setelah dijemput teman pria yang diketahui bernama Bismar Jati Pernama,anggota Gafatar.
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: musahadah
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), Erri Indra Kausar sejak 17 Agustus 2015 menghilang dari rumah.
Diduga kuat, hilangnya Erri Indra Kausar karena bergabung dengan Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
Mahasiswa semester IV, jurusan elektro ini menghilang setelah dijemput teman pria yang diketahui bernama Bismar Jati Pernama yang diketahui anggota Gafatar.
Nama Gafatar mencuat setelah hilangnya dr Rica Tri Handayani dan anaknya Zafran Alif Wicaksono sebelum akhirnya ditemukan dua minggu kemudian di Jogjakarta.
Nah, ditemukannya dr Rica ini membuat keluarga Erri bersemangat lagi mencari anaknya.
Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbang Linmas) Kota Surabaya pun ikut memantai kasus ini.
Informasinya, saat ini Erri terdeteksi berada di Pontianak, Kalimantan Barat.
"Dan dari hasil koordinasi dan penelusuran bersama keluarga, yang bersangkutan diprediksi ada si Pontianak, Kalbar," kata Soemarno., Kepala Bakesbanglinmas Kota Surabaya, Selasa (12/1/2016).
Saat ini, pihaknya sudah mengirimkan perwakilan ke rumah orangtua Erry di kawasan komplek perumahan TNI AL Kenjeran.
Selain melakukan pendampingan, tim perwakilan juga ikut menelusuri keberadaan pasti Erry di Pontianak. "Kami ikut telusuri alamat pastinya, juga mengontak aparat yang disana, untuk cari lebih jelas," lanjut Soemarmo.
Apakah akan dijemput bila diketahui alamatnya, Soemarmo mengaku masih koordinasi lebih lanjut. "Kami tunggu nanti," tandas Soemarmo.
Sebelumnya, Erna Nurindra, ibu kandung Erry mengungkapkan, bila setelah pergi ditemukan surat tulisan tangan Erry yang menyatakan untuk mengikhlaskan kepergiannya.
Sesuai website resmi Gafatar dideklarasikan pada 21 Januari 2012 di gedung JIEXPO Kemayoran.
Nama Gafatar akhir-akhir ini santer dikaitkan dengan banyaknya kasus orang hilang di beberapa daerah seperti Daerah Istimewa Yogyakarta dan Aceh.
Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) DIY, KH Abdul Muhaimin mengatakan secara organisasi cara Gafatar masuk ke masyarakat sangat rapi seperti dengan menggunakan kegiatan-kegiatan di masyarakat.