Malang Raya
Ini Protes Aliansi Peduli Hutan Atas Pembangunan di Hutan Kota Malabar
Aliansi Peduli Hutan Kota Malabar datang ke area hutan kota untuk meninjau progres pembangunan, Selasa (19/1/2016).
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: musahadah
SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Aliansi Peduli Hutan Kota Malabar datang ke area hutan kota untuk meninjau progres pembangunan, Selasa (19/1/2016).
Aliansi menyebut, ada beberapa kesepakatan yang belum dijalankan saat pembangunan mencapai 70 persen.
Juru Bicara Aliansi Peduli Hutan Kota Malabar Rabbani Amal Ramis mengatakan, ada 18 titik pembangunan pondasi yang semestinya dicabut namun hanya dipotong bagian atasnya lalu ditutup dengan tanah.
Dengan begitu, kata dia, kesepakatan yang sudah diiyakan DKP dan aliansi dalam audiensi terakhir yang berlangsung Desember 2015 tak dijalankan.
“Kami sudah menunggu sebenarnya kapan cor yang dalamnya antara 1,5 sampai 2 meter itu dicabut. Tapi, kami tunggu sampai sekarang, belum juga indikasi. Makanya kami datang ke sini hari ini,” kata Rabbani, (19/1/2016).
Aliansi sudah mendata dan memetakan titik-titik pengerasan meski saat ini kondisinya tertutup tanah.
Ia menjelaskan, tetap bertahannya pondasi itu akan menambah pengerasan di hutan.
Berdasarkan Detail Engineering Design (DED) yang sudah ada, pengerasan di hutan itu masih di bawah 10 persen. Akan tetapi, dengan tak dicabutnya pondasi, luasan pengerasan akan bertambah.
“Belum nanti kalau ditambah dengan pengerasan dari area tanah yang terus diinjak-injak oleh pengunjung jika hutan sudah beroperasi,” ungkapnya.
Ia juga menyayangkan pemasangan lintasan lari yang mengitari hutan. Dalam DED, kata Aliansi, pembangunan jalur itu tak tercantum.
Menanggapi hal itu, Amuk, Manager Operasional PT Asdal, rekanan dalam pemugaran Hutan Kota Malabar, mengakui akan ada empat titik pondasi yang tidak akan diangkat. Alasannya pondasi itu terletak tepat di bawah plengsengan. Apabila pondasi diangkat, menurut dia, plengsengan kemungkinan besar akan longsor.
“Tapi kalau pondasi di titik-titik yang lain akan kami cabut. Nanti setelah finishing lintasan lari selesai. Kan, harus bertahap,” ujar Amuk.