Pesawat Tempur Super Tucano Jatuh
Pemkot Malang Fasilitasi Proses Ganti Rugi Korban Super Tucano
“Saat ini keluarga masih berduka. Kata Pak Mujianot, dia baru akan memutuskannya setelah tujuh hari kepergian sang istri. Kami akan ikuti,"
SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Wali Kota Malang M Anton mengatakan, Pemkot akan memfasilitasi perundingan antara pemilik rumah korban Super Tocano Mujianto dan TNI AU terkait ganti rugi yang bakal disepakati. Pemkot siap membatu keperluan yang dibutuhkan untuk memperoleh jalan tengah.
Pemkot juga bakal membantu Mujianto untuk mendapatkan pilihan yang dia ingin dari TNI AU sebagai ganti rugi. Seperti dikabarkan, TNI AU berniat membeli lahan dan bangunan rumah Mujianto yang masih tersisa.
Rencanannya, sebagian lahan akan dihibahkan sebagai halaman musala sekitar tempat itu. Sementara sebagian lagi untuk tempat membangunan monumen kecelakaan. Jika keluarga tak setuju, TNI AU akan membangun kembali rumah itu.
“Saat ini keluarga masih berduka. Kata Pak Mujianot, dia baru akan memutuskannya setelah tujuh hari kepergian sang istri. Kami akan ikuti. Yang pasti, kita akan temani selama proses tersebut supaya semuanya lancar,” kata Anton, usai bersambang ke rumah duka, Jumat (12/2) siang.
Hari itu, beberapa pejabat di Malang berkunjung ke rumah Mujianto. Sebelum wali kota, Komandan Lanud Abdulrachman Saleh Marsma TNI Djoko Senoputro bertandang ke tempat yang sama. Terakhir, Ketua DPRD Kota Malang Arief Wicaksono bersama rombongan Fraksi PDI P Perjuangan ganti bertakziah.
Bantuan dari Pemkot kepada keluarga korban, menurut Anton, akan seusai dengan peraturan yang sudah tercatat. Pemkot mempunyai anggaran bagi warga yang tertimpa bencana. Tanpa menyebut nomininal, Ia mengatakan, besarannya tak seberapa.
“Kalau kebutuhan umum seperti sembako, dan sejenisnya, itu pasti ada,” ungkapnya.
Untuk antsipasi agar hal serupa tak terjadi, ia menyebut itu perlu diatur oleh TNI AU. Pemkot tak berwenang ikut campur dalam sistem tersebut. Sementara Arief mengatakan, akan mendorong eksekutif agar bantuan yang sudah semestinya diturunkan cepat tersalur. “Saya belum tahu soal itu. Tapi, kami akan tesak agar cepat disampaikan karena keluarga saat ini sedang membutuhkannya,” ujar dia.