Pesawat Tempur Super Tucano Jatuh
Lubang Jatuhnya Pesawat Super Tucano Telah Diuruk, Warga Tetap Berbondong-Bondong Melihat
Bekas lubang tempat jatuhnya pesawat sudah kembali diuruk. Meski demikian, warga tetap berbondong melihatnya.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: musahadah
SURYAMALANG.COM, BLIMBING - Lokasi jatuhnya pesawat Super Tucano milik di Gang XII, Jalan Laksda Adi Sucipto, Kecamatan Blimbing, Kota Malang menjadi tontotan warga, Sabtu (13/2/2016).
Puluhan warga terlihat memadati gang itu. Beberapa orang masuk ke bekas rumah Mujianto yang menjadi lokasi jatuhnya pesawat. Tak ada lagi aktivitas aparat di tempat itu.
"Saya mendengar pesawat jatuh itu kaget juga, apalagi dekat sekolah bekas saya mengajar. Hari kedua setelah jatuh, sebenarnya pingin ke sini, tetapi jalanan ditutup. Baru sekarang bisa lihat," ujar Winarti, pensiunan guru asal Dinoyo yang datang bersama cucunya, Sabtu (13/2/2016).
Sejak Kamis (11/2/2016) siang, TNI AU menghentikan evakuasi di tempat tersebut. Operasi dihentikan karena semua puing pesawat dan tubuh juru mesin udara Serma Syaiful Arief Rakhman sudah ditemukan.
Beberapa piranti penting dalam pesawat seperti Flight Data Recorder (FDR) dan mesin sudah ditemukan. Seiring selesainya operasi pencarian, jalan di sekitar kawasan Laksda Adi Sucipto kembali dibuka.
Tempat itu kini menjadi tanah kosong karena rumah Mujianto dirobohkan dalam proses evakuasi.
Bekas lubang tempat jatuhnya pesawat sudah kembali diuruk. Meski demikian, warga tetap berbondong melihatnya.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Super Tucano TT-3108 jatuh di rumah Mujianto yang menewaskan pilot Mayor Pnb Ivy Safatillah, juru mesin udara Serma Syaiful Arief Rakhman, Erma Wahyuningtyas (istri Mujianto) dan Nurkholis (anak kos di rumah Mujianto).