Surabaya

Malang Segera Punya Bandara Baru Bertaraf Internasional

Bandara Abdul Rachman Saleh yang juga berada di wilayah Kabupaten Malang, nanti akan digunakan sepenuhnya untuk kepentingan pertahanan dan keamanan

Penulis: Mujib Anwar | Editor: fatkhulalami
surya/hayu yudha prabowo
KEMBALI BUKA - Sejumlah penumpang Pesawat Sriwijaya Air Jakarta-Malang turun dari pesawat di Bandara Abdulrachman Saleh Malang, Senin (14/12/2015). Paska ditutup selama tiga hari akibat erupsi Gunung Bromo, Bandara Abdulrachman Saleh kembali dibuka 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Pemprov Jatim mengusulkan wilayah Purboyo, di Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, sebagai lokasi untuk bandara baru bertaraf internasional.

Usulan tersebut disampaikan Gubernur Soekarwo, kepada Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

Menurut Pakde Karwo, Purboyo dipilih, karena kawasan yang berada di wilayah Malang Selatan tersebut cukup strategis. Selain dekat dengan Puslatpur Marinir TNI AL, jika terwujud, Bandara Purboyo dapat melayani penumpang yang berasal dari 11 daerah yang ada di selatan dan sekitarnya.

Mulai Malang Raya, Blitar, Tulungagung, Kediri, Trenggalek, Pasuruan, dan Lumajang. Dengan begitu, pengembangan wilayah selatan Jatim diharapkan berkembang pesat.

"Alhamdulillah, Pak Menhub setuju dengan usulan tersebut," ujarnya, Minggu (14/2/2016).

Apalagi saat ini, pemerintah, kata Pakde Karwo juga tengah menyelesaikan pembangunan jalan lintas selatan (JLS) yang menghubungkan wilayah selatan Jatim, mulai Pacitan hingga Banyuwangi.

"Jadi pas sudah," tegas Gubernur dua periode ini.

Untuk Bandara Abdul Rachman Saleh yang sekarang juga dipakai melayani penerbangan sipil bagaimana? Ditanya hal itu, Pakde Karwo langsung menimpali, bahwa Bandara Abdul Rachman Saleh yang juga berada di wilayah Kabupaten Malang, nanti akan digunakan sepenuhnya untuk kepentingan pertahanan dan keamanan negara, khususnya TNI AU.

"Dikembalikan ke fungsi aslinya," imbuhnya.

Untuk menindaklanjuti pengembangan Bandara Purboyo, pihaknya, kata suami Nina Kirana Soekarwo ini, akan segera berkoordinasi dengan TNI AL. Terkait pemanfaatan lahan untuk bandara.

"Disana (Purboyo), mereka (TNI AL) punya lahan yang cukup luas," bebernya.

Kepala Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Jatim Wahid Wahyudi menambahkan, pihaknya menyambut gembira persetujuan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, khususnya terkait pembangunan dan pengembangan bandara di wilayah Jatim.

"Dengan begitu, layanan moda transportasi udara yang cepat di Jatim semakin banyak. Sehingga disparitas antarwilayah makin mengecil," katanya.

Menurut Wahid, bentuk dukungan dan perhatian penuh pemerintah pusat melalui Kemenhub ke Jatim ditunjukkan dengan kucuran anggaran yang cukup besar.

Secara keseluruhan, APBN yang disiapkan Kemenhub untuk pembangunan transportasi di Jatim tahun 2016 mencapai Rp 2,8 triliun. Anggaran tersebut terbagi dalam lima program kegiatan. Yakni, Ditjen Perhubungan Rp 94,6 miliar, Ditjen Perkeretaapaian sebesar Rp 1,2 triliun, Ditjen Perhubungan Laut sebesar Rp 606 miliar, Ditjen Perhubungan Udara Rp 180,2 miliar, dan BPSDM Perhubungan sebesar Rp. 687,8 miliar.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved