Surabaya

Lewat Kicauan Ini Kang Emil Ungkapkan Kekecewaannya Kepada Pemkot Surabaya

ali Kota Bandung Ridwan Kamil mengungkapkan kekecewaannya terhadap Pemerintah Kota Surabaya. Ungkapan itu ditulis di akun Twitter miliknya

Penulis: Benni Indo | Editor: musahadah
tribunnews
Ridwan Kamil 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengungkapkan kekecewaannya terhadap Pemerintah Kota Surabaya. Ungkapan itu ditulis di akun Twitter miliknya di @ridwankamil.

Apa pasal wali kota yang akrab disapa Emil kecewa? Ternyata lantaran Wakil Walikota Bandung Oded Muhammad Danial ditolak oleh Pemkot Surabaya saat ingin studi banding ke Kota Pahlawan.

"Sy menyesalkan, Wakil walikota Bdg ditolak studi banding ol pemko Surabaya. Insya Allah dg visi NKRI kami di Bdg akn terima siapapun ut studi," tulis Ridwan dalam akun Twitternya yang memiliki 1.29 juta pengikut.

Kang Emil tidak menjelaskan apa penyebab ditolaknya Oded studi banding di Surabaya.

Seakan menyindir, lelaki yang aktif di sosoial media itu melanjutkan menulis status.

Pada tweet keduanya, Ridwan mengungkapkan keterbukaan Pemkot Bandung menerima studi banding Pemkot Surabaya.

"Walaupun dibegitukan, kami tetap dgn terbuka menerima tim pemko Surabaya di Des'15 yg studi banding terkait manajemen raskin ke pemkot bdg," lanjut Ridwan.

Ridwan sempat membalas pertanyaan netizen yang ingin tahu ke instansi mana Pemkot Bandung akan studi banding.

Dijelaskan oleh Ridwan, Pemkot Bandung yang dipimpin oleh wakil walikotanya bertujuan studi banding ke Perpajakan Kota Surabaya.

"What ? study banding ke dinas/instansi apa di pemkot Surabaya kang?," tanya pemilik akun @ferrykoto.

"Tim pajak, bersama wakil walikota utk studi banding ekstensifikasi penerimaan pajak," jawab pria asli Bandung itu.

Humas Pemkot Surabaya, Fikser, mengungkapkan kalau Pemkot Surabaya tidak menolak. Pihaknya hanya menjalankan prosedur sesuai surat yang dikirim untuk studi banding.

"Tidak pernah menolak, buktinya selama ini kami terima dengan baik. Artinya ketika kirim surat, karena pihak-pihak yang dituju sedang tidak ditempat atau ada agenda lain sehingga belum bisa dilaksanakan. Itu standart," jelasnya.

"Kami sudah bisa sampaikan, bisa tidaknya," kata Fikser yang kemudian beranjak karena mengaku sedang ada panggilan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved