Blitar
Geger Kaus Komunis Gaya Baru Bergambar Palu Arit Dipakai Siswa SMP di Blitar
Gambar palu arit itu disablon di punggung, sedang tulisan KGB (Komunis Gaya Baru) di depan (dada).
Penulis: Imam Taufiq | Editor: musahadah
SURYAMALANG.COM, BLITAR - Geger kaus bergambat palu arit bertulis KGB (Komunis Gaya Baru) terajdi di Kabupaten Blitar.
Kaus yang dikenakan seorang pelajar SMP itu langsung disita Kodim 0808 Blitar.
Gambar palu arit itu disablon di punggung, sedang tulisan KGB (Komunis Gaya Baru) di depan (dada).
Letkol (Arh) Suryadani, Dandim 0808 Blitar, mengatakan, pihaknya masih menyelidiki motif dibalik pembuatan gambar terlarang tersebut.
"Kami lagi menyelidiki terkait temuan anggota itu. Apa motifnya, sampai ada orang memakai kaus seperti itu. Saat ini sudah kami amankan," kata Suryadani, Jumat (4/3/2016).
Menurut Suryadani, temuan kaus bergambar mirip logo partai terlarang itu berawal dari kejelian anggotanya. Yakni, anggota Koramil Doko.
Saat itu, anggotanya sedang melintas di jalan raya depan kantor Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar. Saat melintas itu, anggota kaget karena melihat ada pengendara sepeda motor mengenakan kaus seperti itu. Itu berlangsung siang hari, Selasa (1/3) lalu.
Karuan, anggota yang sama-sama mengendarai sepeda motor itu langsung mengejarnya. Sebab, ia penasaran dengan si pemakai kaus bergambar mirip logo partai terlarang tersebut.
Setelah dikuntit dan diketahui yang mengenakan kaus itu, anak-anak, anggota hanya menghentikannya. Setelah ditanya alamatnya, ia diajak pulang ke rumahnya. Tujuan anggota, supaya tahu siapa sebenarnya anak itu, dan siapa orangtuanya.
Ternyata, si anak itu diketahui berinisial Ras (14), pelajar kelas 2 SMP, yang tinggal di Desa Sidorejo, Kecamatan Doko.
"Anggota nggak sempat menanyai banyak saat dihentikan di jalan karena khawatir, dia malah takut karena masih anak-anak. Sebab, anggota yakin, dia nggak tahu apa-apa soal kaus itu," ungkapnya.
Setelah bertemu orangtuanya, Supriadi (50), dan istrinya, Sutri (47), anggota koramil itu baru menyampaikan tujuan kedatangannya.
Intinya, ia menanyakan asal-usul kaus itu. Malah, bapaknya, Supriadi kaget dengan pertanyaan anggota itu karena juga mengaku tak tahu sama sekali dengan kaus yang dikenakan anaknya itu, apalagi terdapat bergambar seperti itu.
"Katanya, ia tahu anaknya mengenakan kaus berwarna merah itu namun tak sampai memperhatikan dengan jeli soal gambar dan tulisannya yang ada di kaus itu," ujarnya.
Menurut Supriadi, kaos itu milik kakaknya, Ryan, mahasiswa semester 5, sebuah perguruan tinggi swasta di Kota Blitar.
"Karena dia itu masih tergolong anak-anak, sehingga kami memanggil kakaknya atau pemilik kaus. Dan, kakaknya sudah kami periksa," ujarnya.