Blitar

Warga Blitar Turun ke Jalan, Mendukung Wali Kota Gugat Aturan Pengambilalihan SMA/SMK

Sekitar 1.000 orang menggelar aksi simpatik mendukung Wali Kota Blitar Muhamad Samanhudi Anwar yang cukup berani menggugat ke Mahkamah Konstitusi

Penulis: Imam Taufiq | Editor: musahadah
surya/imam taufiq
Warga melakukan aksi damai, untuk mendukung walikota, yang telah mengajukan gugatan ke MK 

SURYAMALANG.COM, BLITAR - Sekitar 1.000 orang menggelar aksi simpatik mendukung  Wali Kota Blitar Muhamad Samanhudi Anwar yang cukup berani menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) terkait rencana pengambilalihan pengelolaan SMA/SMK oleh Pemprov Jatim.

Senin (7/3/2016), gugatannya telah didaftarkan ke MK.

Aksi damai dilakukan di halaman Pemkot Blitar, Kamis (10/3) siang.

Massa tak hanya berasal dari semua pelajar SMA/SMK se-Kota Blitar, dan para gurunya, melainkan juga para orangtua siswa.

Meski hanya aksi damai, namun mereka seperti orang berdemo. Selain berjalan kaki saat menuju ke kantor pemkot, juga membawa spanduk. Di antaranya, bertuliskan, "Mendukung Menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK) semoga sukses, Merdeka".

Selanjutnya, mereka menggelar orasi di halaman kantor Pemkot Blitar. "Kedatangan kami ke sini, untuk mendukung sikap pak walikota yang tegas karena telah berani mengajukan gugatan. Kami ada di belakang pak wali kota," tutur M Arif (50), perwakilan orangtua siswa, saat berorasi.

Menurutnya, semua wali murid dan para guru di Kota Blitar tak setuju dengan rencana pengambilalihan pengelolaan SMA/SMK oleh Pemprov Jatim tahun ini. Sebab, selama ini pendidikan di Kota Blitar sudah berjalan bagus karena semuanya digratiskan.

"Apa mungkin, pemerintah pusat mampu membebaskan biaya pendidikan seperti yang sudah berlangsung selama ini. Kami ragu. Karena itu, kami siap berdemo ke Jakarta, untuk mendukung pak wali kota dan menolak rencana itu," tegasnya yang disambut para pendemo lainnya dengan aplaus.

Akhirnya, pendemo diitemui Samanhudi, dan wakilnya, Santoso, serta M Sidiq, Kadiknas Kota Blitar. Di hadapan pendemo, Samanhudi mengatakan, terima kasih atas dukungannya.

"Ini saya lakukan, bukan semata-mata buat kami pribadi, apalagi hanya mencari popularitas. Namun, ini untuk kepentingan masyarakat dan kemajuan pendidikan," ungkap wali kota dua periode ini.

Menurut Samanhudi, mengapa hal ini diperjuangkan? Itu karena pendidikan itu jadi salah satu priortitas sehingga tahun ini dianggarkan Rp 400 miliar, dari total APBD Rp 800 miliar.

Itu akan dipakai seperti tahun-tahun sebelumnya. Yakni, selain untuk membangun gedung sekolah, juga buat menggratiskan biaya pendidikan, mulai Sekolah Dasar (SD) sampai SMA/SMK.

Seperti, SPP, biaya daftar ulang, dan uang gedung, dibebaskan. Termasuk, seragam sekolah, sepatu, tas, alat tulis, transportasi (bus sekolah), semuanya digratiskan.

Malah, mulai tahun 2015, siswa juga diberi tablet gratis, dengan tujuan untuk menunjang belajarnya dan sekaligus agar tak gagap teknologi (gaptek).

"Pokoknya sekolah di kota itu, cuma beli celana dalam karena semuanya sudah ditanggung pemkot," ungkapnya yang disambut aplaus juga.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved