Malang Raya

Produk Kota Batu Layak Diekspor ke Negara-negara ASEAN, tapi Pengusaha Enggan Melakukan, Mengapa?

"Salah satu cara membendung banjir produk impor ke pasar dalam negeri dengan terlebih dahulu membanjiri pasar ASEAN dengan produk eskpor Indonesia,"

Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Achmad Amru Muiz
Produk kain batik dari sejumlah UKM yang memiliki potensi pasar ekspor yang cukup besar di negara ASEAN. 

SURYAMALANG.COM, BATU - Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperdagin) Kota Batu sosialisasi kemudahan produk ekspor. Hal itu sebagai salah satu upaya Pemkot Batu untuk meningkatkan produk ekspor Kota Batu ke pasar Internasional.

Kepala Bidang Perdagangan Diskoperdagin Kota Batu, Susilo Trimulyanto mengatakan, selama ini banyak pengusaha khususnya dari UKM yang enggan melakukan ekspor produk yang dihasilkannya. Ini dikarenakan adanya keengganan pengusaha UKM untuk mengurus proses ekspor barang yang dinilai berbelit dan berbiaya mahal sehingga tidak mendatangkan keuntungan.

"Persoalan itu yang coba kami selesaikan dengan sosialisasi kemudahan prosedur dan pengurusan ekspor barang dari Kota Batu," kata Susilo Trimulyanto.

Dijelaskan Susilo, langkah memberikan kemudahan ekspor barang bagi pengusaha tersebut juga dalam rangka pelaksaan era MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). Apabila pengusaha yang memiliki hasil produk barang kualitas ekspor tapi enggan mengekspor barangnya sangat disayangkan.

Karena bagaimanapun, bila hal itu tidak segera dicari solusi maka pasar Indonesia yang justru akan bisa kebanjiran produk impor negara Asean.

"Jadi, salah satu cara membendung banjir produk impor ke pasar dalam negeri dengan terlebih dahulu membanjiri pasar negara ASEAN dengan produk eskpor Indonesia," ucap Susilo Trimulyanto.

Untuk produk ekspor dari Kota Batu, menurut Susilo Trimulyanto cukup banyak. Diantaranya produk UKM berupa makanan ringan kripik dari berbagai buah-buahan khas Kota Batu, hasil kerajinan tangan, hasil produk kain batik, dan sebagainya.

Hasil produk-produk asli pengusaha Kota Batu tersebut sebenarnya memiliki potensi pasar cukup besar di negara ASEAN seperti Singapura, Malaysia, dan lainya. Hanya saja, karena pengusaha belum mengetahui ada kemudahan pengurusan dan prosedur ekspor menjadikan tidak banyak produk pengusaha UKM yang diekspor.

"Kami optimis, bila pemberian kemudahan ekspor bisa dimanfaatkan pengusaha maka nilai ekspor dari Kota Batu bisa terdongkrak melebihi capaian nilai ekspor tahun 2015 sekitar Rp 200 miliar," tutur Susilo Trimulyanto.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved