Malang Raya
Ada Razia Plastik di Mal, Pengunjung Banyak Menolak, Ini Alasannya
Sejak diberlakukannya diet kantung plastik per Februari 2016, ternyata masih banyak yang menggunakan kantong plastik.
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Sejak diberlakukannya diet kantung plastik per Februari 2016, ternyata masih banyak yang menggunakan kantong plastik. Hal ini yang membuat Earth Hour Malang mengadakan aksi razia plastik, Minggu (13/3/2016).
Razia plastik untuk mengganti kantong plastik dari pembeli dengan totebag ramah lingkungan. Namun, aksi yang diadakan di Malang Town Square (Matos) ini ternyata lebih banyak yang nolak.
Banyak pengunjung takut diganti palstik belanjaannya dengan totebag.
Terlihat memang kebanyakan yang menolak, bapak-bapak. Melalui pantauan SURYAMALANG.COM, alasan menolak karena takut akan dikenakan biaya. Ada juga yang tidak suka apabila menggunakan totebag. Sehingga lebih banyak pengunjung tetap memilih menggunakan kantong plastik daripada totebag.
Meski kantong plastik sekarang sudah tidak gratis lagi, artinya pembeli harus membayar Rp 200 untuk menggunakan kantong plastik.
Seperti yang diucapkan oleh Sabila (29). Ia mengataka, bahwa dirinya menolak karena beralasan mengendarai sepeda motor dan masih hujan. Jika ia menggunakan totebag yang ia takutkan justru akan membuat belanjaannya basah.
“Ribetnya kalau naik sepeda motor. Kan hujan, malah basah. Apalagi Cuma bawa tas kecil, sedangkan bawaan belanja banyak,” kata dia.
Meski banyak yang menolak, tetapi respon positifpun juga banyak. Seperti yang dikatakan oleh seorng pengunjung Mujiadi (50), ia yang belanja hampir menggunakan 3 kantong plastik ini sangat setuju apabila diganti dengan totebag.
Ia mengatakan, bahwa dirinya meskipun mengetahui dan memahami akan diet kantong plastik, tetapi ia masih belum bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Bagus sekali aksi ini. Tetapi saya yang masih belum bisa mengaplikasikan dikeseharian. Masih bawaannya itu kalau kantong plastik masih gratis,” ujar dia seuasai mendapat ganti kantong plastiik dengan 3 totebag. Sehingga, ia berharap semakin banyak masyarakart yang sadar akan pentingnya meninggalkan kantong plastik.
Ketua Earth Hour Malang, Onil Laseta Islamic mengatakan, aksi ini membagi 1.000 totebag bagi pengunjung Matos. Aksi ini dimulai hingga malam, atau sampai totebagnya habis dibagikan oleh pengunjung. Tak hanya sekedar membagi saja, tetapi mereka juga berkampanye tentang kegiatan beli yang baik.
“Kami ingin masyarakat Malang khusunya, mempunyai kesadaran akan sampah plastik. Oleh karena itu kami selalu gencar melakukan aksi kampanye Beli yang Baik. Hanya saja kali ini kami lakukan secara indoor. Ternyata juga masih banyak yang menggunakan kantogng plsastik. Bahkan mereka tak mempermaslahkan dengan membayar 200 rupiah,” ungkap dia.
Selain kegiatan tersebut adapun penampilan hiburan dari beberapa bintang tamu seperti Wake Up Iris!, Malang Beatbox, Accapela, Stand Up Comedy Malang dan Jongkie. Acara hiburan ini merupakan sesi akhir dari serangkain acara Kampaye Beli yang Baik dan lomba mewarnai. Di mana aksi ini juga diikuti oleh komunitas Parimaya.