Kediri

Kini, Gianto Sang Tukang Becak Tak Canggung Lagi Menyapa Turis Asing

Gianto alias Pak Pendhek (55) sekarang tak canggung lagi menyambut wisatawan asing yang datang ke Kediri.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: musahadah
surya/didik mashudi
Suasana pembejaran les bahasa Inggris yang diikuti tukang becak di Kota Kediri, Kamis (24/3/2016). 

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Gianto alias Pak Pendhek (55) sekarang tak canggung lagi menyambut wisatawan asing yang datang ke Kediri.

Pria yang sudah 20 tahun menjadi tukang becak itu sudah dapat menghafal beberapa kalimat untuk percakapan dengan orang asing.

Salah satunya ucapan yang dihafal kata sambutan "Welcome to Kediri".

Sang tutor bahasa Inggris memang mengajarkan bahasa percakapan untuk para tukang becak.

Kalimat lainnya seperti ucapan selamat, good morning, good evening, I am pedicab man telah berkali-kali diucapkan disertai artinya dalam bahasa Indonesia.

Gianto bersama puluhan tukang becak sudah beberapa kali mengikuti kursus yang digelar di Balai RW depan Stasiun Kota Kediri.

Komunitas tukang becak di Stasiun Kota Kediri ini sengaja dipilih untuk mengikuti kursus bahasa Inggris.

Karena tidak sedikit turis asing yang datang ke Kota Kediri naik kereta. "Kalau dulu ada bule yang turun dari kereta kami hanya diam saja. Kalau nanti ada bule yang datang saya sudah berani menyapanya," ungkap Gianto.

Kegiatan kursus ini diikuti para tukang becak, tukang ojek dan pemilik mobil sewaan yang biasa mangkal di stasiun. Untuk belajar bahasa asing itu juga didatangkan tutor asing dari Amerika.

Salah satunya Larisa (35), volunter dari California yang telah setahun tinggal di Kota Kediri.

Sedangkan totor lokal disediakan Pemkot Kediri yang memang menyediakan pelatihan bahasa Inggris dalam progam English Masive (Emas).

Sementara Suyanto (62) tukang becak lainnya mengaku pada awalnya agak kesulitan belajar mengucapkan bahasa Inggris. Namun karena setiap hari berlatih, akhirnya sudah mulai terbiasa.

"Saya baru hafal, Yes Sir (Iya pak) dan I am pedicab man. (Saya tukang becak) serta wellcome Kediri," ungkapnya.

Namun Suyanto mengaku senang karena belajar bersama-sama dengan teman-temannya yang lain.

Setiap belajar yang berdurasi 1,5 jam itu juga disertai dengan guyonan dan gojlok-gojlokan sesama peserta kursus.

"Dengan belajar bahasa Inggris saya tidak minder lagi menyapa dan berkenalan dengan turis bule. Kemarin ada turis bule sudah saya sapa wellcome Kediri," ungkapnya.

Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyebutkan kegiatan English Masive disiapkan untuk menghadapi berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

"Pemkot Kediri menyediakan kursus berbahasa Inggris dan berlatih speeking. Kebetulan banyak tukang becak yang tertarik," ungkapnya.

Sementara kegiatan Emas juga digelar untuk anak-anak remaja dan pemuda di setiap RW di kelurahan. Totor disiapkan pemerintah dan digratiskan.

Larisa, tutor asing mengaku sangat senang memberikan pelatihan berbahasa asing kepada tukang becak. "Senang sekali, apalagi bapak-bapak juga bersemangat untuk belajar. Ini awal yang bagus," ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved