Pontianak

Harta Benda Ludes Terjual, Jaslian Nekat Jual Ginjal untuk Pengobatan Anaknya

"Kondisi Daus tidak bisa bicara, tidak bisa berjalan karena lumpuh, sehabis dilakukannya operasi di Pontianak. Saat ini, saya mau menjual ginjal saya

Editor: musahadah
kompas.com
Jaslian (36) menggendong anaknya yang sedang menderita penyakit tumor otak (foto kiri). Jaslian menunjukkan surat yang ditulisnya tentang rencananya menjual ginjal untuk biaya pengobatan anaknya (foto kanan) 

SURYAMALANG.COM, KAYONG UTARA - Jaslian (36), warga Dusun Tanjung Gunung, Desa Sejahtera, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, berniat menjual ginjalnya.

Niat tersebut sungguh-sungguh ingin dilakukan dan saat ini ia sedang mencari pembeli.

Uang hasil penjualan ginjal akan digunakan Jaslian untuk biaya pengobatan anak pertamanya, Irvan Daus (14), yang sedang menderita penyakit tumor otak.

Penyakit tersebut diderita Daus sejak bulan Agustus 2015 silam.

"Harta benda saya sudah habis dijual untuk biaya pengobatan anak saya. Ini jalan dan pilihan terakhir saya untuk mendapatkan biaya pengobatan," kata Jaslian mengutarakan niatnya tersebut kepada Kompas.com melalui telepon, Senin (25/4/2016) malam.

Sebelumnya, kata Jaslian, dia sudah berupaya mencari bantuan dana ke sana kemari. Bahkan, tak segan dia mendatangi setiap kantor pemerintah daerah, membawa bundel proposal dengan harapan mendapatkan perhatian.

Selain itu, sejumlah aksi penggalangan dana pun pernah dilakukan, seperti yang dilakukan sekelompok pemuda di Bundaran Simpang Tugu Durian, Sukadana, beberapa waktu lalu.

Beberapa kali dia berusaha untuk menemui Bupati Kayong Utara dengan harapan mendapatkan solusi atas apa yang dialami keluarganya saat ini. Namun, usahanya itu gagal. Dia tidak bisa menemui pemimpinnya itu.

Jaslian menghadapi jalan buntu. Namun, dia harus mendapatkan biaya untuk perawatan anaknya yang ternyata cukup besar. Bahkan, saat ini rumah yang dihuni bersama keluarganya telah digadaikan ke orang lain.

Begitu pula dengan semua harta benda miliknya kini sudah dijual untuk menutupi kebutuhan sehari-hari dan biaya pengobatan.

Kondisi saat ini, anaknya masih tergolek lemah tak berdaya di tempat tidur setiap hari dan tidak dapat bicara.

Sesekali, Daus dibawa ke teras rumah dengan cara digendong agar dia tidak merasa bosan karena berbaring seharian di kamar.

"Kondisi Daus tidak bisa bicara, tidak bisa berjalan karena lumpuh, sehabis dilakukannya operasi di Pontianak. Saat ini, saya mau menjual ginjal saya karena saya tidak punya apa-apa lagi untuk meneruskan biaya pengobatan," kata Jaslian.

"Rumah, kebun, dan hewan sudah habis terjual untuk biaya operasi. Bahkan, sekarang ini saja saya masih menanggung utang sebesar Rp 30 juta-an, yang dulu digunakan untuk biaya pengobatan," kata Jaslian.

Seusai berkonsultasi dengan klinik setempat, Jaslian mendapat gambaran bahwa biaya pengobatan anaknya hampir Rp 60 juta. Pengobatan itu pun harus dilakukan di rumah sakit yang ada di Pontianak.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved