Malang Raya

UMKM Malang Pamerkan Aneka Boneka Unik dan Lucu

“Produknya semua SNI (Standar Nasional Indonesia), jadi aman meskipun dipakai main anak-anak,”

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Aflahul Abidin
Peserta Malang Invesment, Trade and Tourism Expo 2016 menata aneka boneka di Atrium Mal Olympic Garden, Kota Malang, Kamis (12/5/2016). 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN  – Puluhan boneka aneka bentuk berjejer rapi di salah satu stan pameran Malang Ivestment Treat and Tourism 2016 yang digelar di Kota Malang empat hari beruntun mulai Kamis (12/4).

Boneka konvensional berupa bentuk perempuan, bantal, gantungan kunci, hingga boneka penyangga leher memenuhi tiap rak stan yang lebarnya sekitar 2x2 meter itu. Boneka dan hiasan itu adalah salah satu hasil kreasi UMKM di Malang yang ikut serta dalam pameran.

Ika Oktavia, penjaga stan, menyebut, ada dua UMKM boneka di Kota Malang yang bekerja sama mengisi stan itu. Tak seluruh koleksi yang diproduksi pelaku UMKM itu juga dipajang. Beberapa koleksi yang dikeluarkan hanya berupa koleksi yang mudah di bawah.

Pelaku UMKM umumnya mengutamakan keanekaragaman produk dibanding kuantitas satu jenis boneka.

Via, sapaan akrabnya, yang juga bekerja sebagai admin bagian pengemasan dan pemasaran, mengatakan, pasar boneka sejatinya naik-turun. Beberapa waktu terakhir, beberapa jenis produk juga mengalami penurunan permintaan. Akan tetapi, untuk beberapa produk tertentu, ada peningkatan yang cukup signiifkan.

“Contoh yang permintaannya sedang bagus itu bantal berbagai hiasan,” kata dia, saat ditemui di sana.

Beberapa produk yang dipasarkan UMKM tempat via bekerja dipasarkan di luar kota, seperti Yogyakarta, Jakarta, Lampung, hingga Jayapura.

“Paling banyak ke Jakarta,” tambah dia.

Hal itu menunjukkan peluang pasar UMKM dari Kota Malang ke daerah lain masih terbuka. “Kalau di Malang, lebih sering melayani pemesanan berdasarkan permintaan. Biasanay COD (Cos On Delivery),” ungkap dia.

Agar pasar boneka yang naik-turun bisa stabil, perusahaan tempat Via bekerja berkreasi dengan mengeluarkan jenis-jenis produk baru. Yang paling anyar, kata dia, adalah tempat makeup yang dibuat dengan bahan kain pembuat boneka.

Ia bilang, keputusan jenis produk yang akan diproduksi mutlak ditentukan pemilik UMKM.

“Produknya semua SNI (Standar Nasional Indonesia), jadi aman meskipun dipakai main anak-anak,” ucapnya.

Selain UMKM boneka itu, pameran tersebut juga diikuti oleh 15 pelaku UMKM dan instansi dari berbagai daerah di Indonesia, seperti dari Sragen, Magetan, Balikpapan, dan Berau.

Januaransyah Basuki, Direktur Utama PT Aalyah, penyelenggaran event tersebut, mengatakan, pameran semacam di Kota Malang memang rutin digelar setahun dua kali.

“Untuk temannya, setiap tahun berbeda-beda. Tahun ini kebetulan industri keratif, perikanan, pertanian, dan sejenisnya. Tujuannya memang saling menukar informasi tentang produk-produk unggulan daerah lain,” kata dia, saat ditemui sebelum acara seremonial pembukaan pameran.

Para peserta yang ikut dalam pareman pada umumnya sudah menjadi langganan pihak penyelenggara acara. Tak hanya di Kota Malang, pameran serupa dengan tema yang berbeda juga akan digelar di daerah-daerah lain secara berturut.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved