Tanwir IMM Ke 33

Gubernur Khofifah Pesankan Bangun Sinergi Kolektif, Ketua DPD RI Kenalkan Green Democracy

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) membangun sinergi kolektif antar pemuda lintas organisasi

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Humas Pemprov Jatim
TANWIR IMM - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat hadir dalam Tanwir Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ke-33. Ia mengajak IMM membangun sinergi kolektif antar pemuda, lintas organisasi, dan elemen bangsa dalam membangun masa depan Indonesia yang berdaya dan berkeadaban. 

SURYAMALANG.COM, MALANG – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendorong Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) membangun sinergi kolektif antar pemuda, lintas organisasi, dan elemen bangsa dalam membangun masa depan Indonesia yang berdaya dan berkeadaban. 

Menurutnya, hal tersebut menjadi pesan mendalam bahwa Tanwir IMM Ke-33 bukan sekadar forum organisasi, tetapi wadah menyiapkan pemimpin strategis bangsa yang siap menggerakkan perubahan.

"Saya rasa ini sangat penuh makna bagaimana IMM menyiapkan masa depan. Terutama dengan membangun sinergi untuk bersama-sama secara kolektif membangun negeri. Menurut saya ide yang luar biasa," ujar Khofifah dalam Tanwir IMM Ke-33, Kamis (30/10/2025).

Menurutnya, semangat sinergi dan kolaborasi dalam Tanwir IMM ini sangat dirasakannya.

Terlebih dengan latar belakangnya sebagai kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sebelum akhirnya mengepalai Muslimat NU.

Lebih jauh, dirinya mengatakan bahwa persaudaraan antara Muhammadiyah dan NU juga sudah terjalin sejak lama.

Di mana, ijazah atau sanad keilmuan KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy'ari sama-sama diberikan kepada ummat Islam di Indonesia.

"Yang ingin saya sampaikan adalah persaudaraan ini begitu kuat, persahabatan ini begitu kuat. Maka antara pilar-pilar bangsa ini harus membangun persaudaraan, persatuan, kebersamaan dalam berbagai program," katanya.

"Selamat bertanwir bagi IMM. Mudah-mudahan seluruh yang hadir ini akan memberikan sinergi terutama bagi implementasi keputusan-keputusan strategis nanti. Tetaplah membangun sinergi, tetaplah membangun kolaborasi. Bangun negeri ini dengan seluruh energi," pesan Khofifah menambahkan.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Sultan Bachtiar Najamudin yang hadir sebagai narasumber mengatakan bahwa perjalanan panjangnya menjadi seorang aktivis, wiraswasta, dan akhirnya menjadi pimpinan lembaga membuatnya dapat mengeluarkan istilah Green Democracy. 

Green Democracy (Demokrasi Hijau) adalah sebuah konsep politik yang menempatkan keseimbangan dan keberlanjutan sebagai inti demokrasi.

Green Democracy bukan sekadar tentang lingkungan, tapi tentang jiwa bangsa yang hidup selaras dengan alam dan nilai. Ketika politik kehilangan nilai, yang lahir adalah kerakusan. Ketika pembangunan kehilangan keseimbangan, yang tumbuh bukan kemajuan, tapi kerusakan,” tegasnya.

Ia juga menekankan bahwa DPD RI berkomitmen menjaga keseimbangan antara pembangunan ekonomi, sosial, dan ekologis. 

Sebagai lembaga perwakilan daerah, DPD RI memastikan kebijakan nasional berpihak pada rakyat serta menjaga kelestarian lingkungan dan budaya lokal.

“Itulah bentuk politik etik yang sejalan dengan perjuangan Muhammadiyah yakni menegakkan amar ma’ruf nahi munkar melalui sistem, bukan sekadar slogan,” imbuh Sultan.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved