Trenggalek

Ini Cara Ampuh Menarik Wisatawan ke Kebun Salak di Trenggalek

Ke depan Hendri bakal mengajak para petani lainnya sehingga kebunnya dapat menjadi tujuan wisata.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: musahadah
surya/didik mashudi
Warung pinggir kali yang ada di Desa Gemaharjo, Kecamatan Watulimo, Trenggalek. 

SURYAMALANG.COM, TRENGGALEK - Banyak kiat untuk memberdayakan petani salak di Kabupaten Trenggalek.

Di antaranya mendirikan warung masakan ala pedesaan seperti di daerah Watulimo.

Di daerah ini ada puluhan hektar kebun salak yang dikelola masyarakat.

Namun harga salak sejauh ini sering mengalami fluktuasi sehingga merugikan petani.

"Petani sering mengeluh kalau lagi musim panen harganya anjlok sehingga merugi," ungkap Chinyo Hendri, salah satu penggagasnya.

Untuk memberdayakan petani itu, Chinyo Hendri kemudian mendirikan warung kuliner.

Kebetulan lokasi desanya menjadi jalur tujuan wisata ke Gua Lowo dan Pantai Prigi.

Selain itu di jalur ini tidak banyak depot atau warung yang dapat menjadi tujuan para wisatawan.

Hendri berharap pengunjung yang datang ke tempatnya dapat langsung memanen salak langsung di kebunnya.

"Tahap awal sudah ada belasan hektar kebun salak yang siap untuk dikunjungi," ungkapnya.

Ke depan Hendri bakal mengajak para petani lainnya sehingga kebunnya dapat menjadi tujuan wisata.

"Setelah berkunjung ke kebun salak, nanti makannya di tempat kami," ungkapnya.

Warung kebun salak sendiri saat ini tengah dalam tahap penyelesaian bangunannya.

Ada beberapa bangunan gubuk joglo dari bambu dan kayu yang sudah selesai. Lokasinya berada di pinggiran sungai yang mengalirkan air jernih.

Desain bangunan memang meniru model nuansa pedesaan dimana makan di gubuk.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved