Malang Raya
Awalnya Tak Suka Dangdut, tapi Mahasiswi ini Sekarang Ketagihan
Pemenang 1,2 dan 3 putra putri akan berlaga di Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksinas) di Universitas Halu Oleo di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Penulis: Ahmad Amru Muiz | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, LOWPKWARU - Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang mengirimkan empat perwakilan di Peksimal (Pekan Seni Mahasiswa Regional) Jawa Timur yang digelar di halaman Unitri, Minggu (22/5/2016).
Salah satunya Veronica Eva (20), mahasiswa semester 4, prodi Adminitrasi Negara.
"Teman-teman yang ikut Peksimal sebelumnya ikut Unitri Idol pada bulan ini juga," terang Eva kepada SURYAMALANG.COM di sela lomba.
Ia membawakan dua lagu wajib dan pilihan. Lagu pilihannya adalah "Setangkai Bunga Padi" dengan iringan musik minus one. Menurut mahasiswa asal Kalimantan ini, ia baru pertama kali ini ikut lomba tingkat regional.
"Sebelumnya ya ikut event di kampus itu," katanya.
Menjelang lomba, ia bersama tiga temannya dari Unitri berlatih vokal. Dari peserta yang ikut, ia melihat ada kompetitor berat.
"Saya lihat itu dari vokal dan penampilannya," terang Eva.
Menurutnya, dengan adanya ajang dangdut, mahasiswa memiliki wadah untuk unjuk gigi.
"Awalnya saya juga gak suka dangdut. Akhirnya jadi menyukai," akunya.
Selanjutnya, pemenang 1,2 dan 3 putra putri akan berlaga di Pekan Seni Mahasiswa Nasional (Peksinas) di Universitas Halu Oleo di Kendari, Sulawesi Tenggara.
Sebanyak 37 peserta yang bertanding di Peksimal Jatim antara lain Unmer Malang mengirim dua peserta. Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tiga peserta. Universitas Trunojoyo Madura dua peserta.
Universitas Brawijaya mengirim empat peserta. IKIP PGRI Jember dua peserta. Unair dua peserta, UMM dua peserta, Akbid Ar Rahma Pasuruan satu peserta, ITS satu peserta dll.
Eddi Pramono, seniman musik Kota Malang menjelaskan persaingan ketat dirasakan juri di peserta pria.
"Bagus-bagus kualitas suara dan penampilannya," jawab Eddi.
Ia menyatakan, dengan adanya lomba dangdut di Pekan Seni Mahasiswa berarti dangdut sudah masuk ke segala kalangan, termasuk kampus. Dengan begitu, mahasiswa ada wadahnya.
