Pendaki Swiss Hilang di Semeru

Pendaki Swiss Belum Ketemu Selama Sepekan Hilang , Ini yang Dilakukan Tim SAR

Pendaki Swiss Lionel Du Creaux (26) yang hilang di jalur pendakian Gunung Semeru, Jawa Timur masih belum ditemukan sampai Minggu (12/6/2016)

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Dyan Rekohadi
Suasana pendakian yang ramai di lereng Mahameru, di area batas vegetasi. 

SURYAMALANG.COM, BLIMBING - Pendaki asal Swiss Lionel Du Creaux (26) yang dinyatakan hilang di jalur pendakian Gunung Semeru, Jawa Timur masih belum ditemukan sampai Minggu (12/6/2016).

Sudah hampir sepekan rekan seperjalanannya, Alice Guignard melapor ke Pos Ranupani, Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang, melapor tentang hilangnya Lionel.

"Sampai hari ini belum kami temukan, dan pencarian masih dilakukan," ujar Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Wilayah III Senduro, Budi Mulyanto kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (12/6/2016).

Pencarian dilakukan melalui SAR terbuka dengan menutup jalur pendakian sejak Kamis (9/6/2016) lalu. Pencarian kali ini telah melibatkan 75 personel gabungan antara lain dari saver, porter, juga Basarnas Jember dan SAR Lumajang.

Pencarian dilakukan melalui dua rute, yakni dari atas dimulai dari Kalimati turun ke area Blank 75 (jurang berkedalaman 75 meter). Dan satu tim berangkat dari bawah dimulai dari Tawonsongo di Kecamatan Pasrujambe naik sampai ke blank merah. Blank merah merupakan jurang yang terletak di bawah blank 75.

Senin (13/6/2016) tepat sepekan Lionel dinyatakan hilang, karena temannya melapor ke Pos Ranupani, Senin (7/6/2016) lalu. Budi berharap Lionel masih bertahan hidup.

Budi menambahkan, memang ada sejumlah kemungkinan terhadap nasib penyintas Semeru ketika sepekan tersesat.

"Bisa jadi dia selamat dengan mencapai perkampungan terdekat. Kalau sampai sepekan ini penyintas belum mencapai perkampungan terdekat kawasan, bisa jadi penyintas masih berada di jalur pendakian, terperosok atau jatuh dan mengalami cedera. Kemungkinan-kemungkinan itu memang ada, tetapi kami terus berharap penyintas bisa selamat," imbuhnya.

SAR tersebuka akan dilakukan selama tujuh hari sejak Kamis (9/6/2016). Pihak TNBTS, lanjut Budi, juga sudah berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal Kehormatan Swiss di Surabaya.

Akhir pekan lalu, perwakilan Konjen Kehormatan Swiss juga ikut ke Semeru melihat proses pencarian.

"Pihak Konjen Kehormatan Swiss bahkan juga menawarkan bantuan, apakah membantu mencari memakai helikopter atau anjing pelacak. Mereka sangat responsif, tetapi sejauh ini kami masih mencari penyintas melewati jalur darat," tegasnya.

Alice yang kini menginap sementara di Malang juga ikut mencari temannya.

Seperti diberitakan Alice Guignard dan Lionel Du Creaux mendaki secara ilegal ke Semeru awal Juni lalu. Kemudian keduanya terpisah dan tersesat. Alice yang sempat tersesat dua hari bisa mencapai Pos Ranupani dan melaporkan tentang hilangnya sang rekan

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved