Ramadan 2016
Bulog Malang Klaim Sudah Gelontor 74.233 Ton Beras Selama Ramadan
"Penyerapan dua bahan pokok itu tiap harinya antara 90 sampai 100 persen. Sementara minyak goreng dan tepung tak sebegitu banyak,"
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Penyaluran beras dalam operasi pasar oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre Malang diklaim sudah melebihi target. Digelar sejak awal puasa, badan itu sudah menyalurkan sekitar 74.233 ton setara Gabah Kering Panen (GKP).
Kepala Bulog Subdivre Malang Arsyad mengatakan, target yang dipatok pemerintah provinsi kepada subdrivre Malang hanya 68.000 ton GKP.
"Kalau dipresentasekan, capaiannya sudah 110 persen," katanya, Selasa (28/6/2016).
Dalam operasi pasar yang digelar di sepuluh titik di wilayahnya, Arsyad menyebut sebagian besar penjualan Bulog yang paling diminati warga adalah gula pasir dan beras. Di tiap titik, penyediaan beras untuk tiap operasi pasar adalah 500 kilogram (kg). Sementara gula pasir sebanyak 1.000 kg.
"Penyerapan dua bahan pokok itu tiap harinya antara 90 sampai 100 persen. Sementara minyak goreng dan tepung tak sebegitu banyak. Hanya di atas 50 persen rata-rata di tiap titik," tambahnya.
Penyediaan minyak goreng di operasi pasar tiap titik sekitar 450 liter per hari. Sementara tepung sekitar 100 kg per hari.
Stabilitas harga beras disebut lebih bagus ketimbang gula pasir. Arsyad mengatakan, harga beras di lapangan untuk kualitas yang sama seperti yang dijual di operasi pasar saat ini berkisar Rp 10.000 per kg. Harga itu dinilai masih tergolong wajar saat momen Ramadan dan lebaran. Harga beras di operasi pasar dipatok Rp 8700 per kg.
Hal ini berbeda dengan harga gula pasir yang masih cenderung tinggi, yakni di atas Rp 14.000 per kg. Padahal, gula pasir di operasi pasar dipatok Rp 11.750 pr kg.
"Untuk itu, operasi pasar masih akan berlangssung sampai 30 Juni," kata Arsyad.
Harapannya, dalam waktu itu, harga kebutuhan pokok yang masih belum stabil dapat ditekan.
Ia memprediksi, konsumsi kebutuhan pokok usai lebaran akan cenderung menurun. Oleh sebab itu, meski operasi pasar dihetikan, Bulog tak khawatir harga akan bergejolak. Menurut dia, kebutuhan pada momen Ramadan dan lebaran memang berbeda dengan kebutuhan pada momen-momen lain.
"Khusus untuk beras, sekarang sudah musim gilingan lagi. Mudah-mudahan saja bisa cepat diserap dan bisa dijadikan stok lagi. Sehingga kebutuhan stok bisa lebih panjang," pungkasnya.